SOLOPOS.COM - Foto : Avrillia w

Karanganyar (Espos)–Pengelola obyek wisata air terjun Jumog diimbau memperbanyak tanaman keras di sekitar tempat tersebut.

Penanaman tanaman keras perlu dilakukan mengingat kondisi geografis obyek wisata air terjun Jumog dinilai memiliki tingkat risiko tinggi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Selain itu, faktor kenyamanan pengunjung menjadi hal yang lebih utama dibanding kepentingan pendapatan asli daerah (PAD).

Hal itu dikatakan Wakil Bupati Karanganyar, Paryono saat membuka acara peringatan hari ulang tahun (HUT) obyek wisata air terjun, Jumog ke-6, Sabtu (7/8).

“Jangan berpikir mendapatkan hasil dari obyek wisata dulu. Pikirkan pengunjung, mereka adalah raja. Itu konsekuensi karena tempat ini sudah dibuka untuk umum,” katanya saat memberi sambutan.

Dia mengatakan pembangunan infrastruktur diperlukan untuk menunjang pengembangan obyek wisata itu. Selain mengeraskan beberapa jalan di dalam lokasi wisata, lanjutnya, Pemkab Karanganyar membangun badan jalan alternatif yang menghubungkan tiga titik wilayah, yakni Jatirejo, Dimoro dan Nglorog.

“Kalau dipikir pembangunan jalan itu menelan biaya Rp1-1,5 miliar, apa sebanding dana pembangunan itu dengan pendapatan Jumog?. Makanya jangan berpikir pendapatan dulu,” jelasnya.

Dia mengatakan pembangunan itu bertujuan menjadikan wilayah Ngargoyoso sebagai bagian dari tempat konsentrasi wisata selain wilayah Tawangmangu dan sebagian daerah Jenawi.

Paryono menilai kesadaran warga Jumog cukup untuk mendukung pengembangan itu.

m85

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya