SOLOPOS.COM - Kantor KSP Kopdit Perdana Sari Surakarta Pelayanan Tirtomoyo di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri tutup, Jumat (4/2/2022). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Pengelola Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Kredit (KSP Kopdit) Perdana Sari Surakarta Pelayanan Tirtomoyo, SM, mengklaim sudah berusaha mengembalikan dana para nasabah, tetapi usahanya belum membuahkan hasil. Bahkan, dia menyatakan dana miliknya turut disimpan di koperasi yang dikelolanya dan belum bisa kembali.

SM menyampaikan hal itu saat bertemua sejumlah nasabah di kantor koperasi yang dikelolanya, Dusun Klampis, Desa Sendangmulyo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Desember 2021 lalu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hingga berita ini ditulis, Jumat (4/2/2022), SM belum dapat dimintai konfirmasi ihwal masalah koperasi yang dikelolanya. Saat Solopos.com akan menemuinya, rumah yang juga tempat usaha penjualan mebel miliknya di Desa Sendangmulyo tertutup.

Baca Juga: Dana Miliaran Rupiah Tak Bisa Ditarik, Nasabah di Wonogiri Resah

Saat pertemuan dengan sejumlah nasabah, SM memberi penjelasan mengenai masalah koperasi. Berdasar rekaman suara yang diperoleh Solopos.com, SM mengatakan sebagai manajemen, bukan struktural pengurus koperasi. Koperasi yang berkantor di Desa Sendangmulyo merupakan kantor cabang.

Perempuan itu mengaku sudah menunjuk pengacara untuk membantunya dalam meminta ketua koperasi pusat agar ikut bertanggung jawab menyelesaikan masalah di kantor pelayanan Tirtomoyo.

“Saya sudah minta solusi ke kantor pusat, tapi tidak ada solusi. Lalu saya berkonsultasi [kepada pihak lain] agar saya tahu harus berbuat apa dalam menghadapi permasalahan sepert ini. Saya disarankan menunjuk pengacara untuk membantu saya dalam meminta ketua koperasi pusat bertanggung jawab atas perihal masalah ini. Saya di sini [pelayanan Tirtomoyo] sebagai tim manajemen kantor cabang, bukan struktur pengurus koperasi. Yang bertangjawab penuh itu struktur pengurus,” ucap SM.

Baca Juga: Kantor Koperasi di Klaten Utara Digeruduk Nasabah, Begini Masalahnya!

Mantan Kepala Desa (Kades) Sendangmulyo itu mengklaim terus berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan masalah, supaya dana nasabah bisa kembali. Ibu dua anak tersebut meminta maaf kepada nasabah karena beberapa hari terakhir (Desember 2021) tidak berada di rumah bukan bermaksud melarikan diri.

Bahkan, dia sampai menyebut demi Allah tidak ada niat melarikan diri. Dia tidak berada di rumah karena ingin menenangkan diri sambil mencari solusi mengatasi masalah koperasi.

SM mengaku uang pribadinya dalam nilai besar juga masuk di koperasi. Dia sudah tak memiliki aset. Dia menjaminkan aset-asetnya ke bank. Dana kredit yang diperolehnya dimasukkan ke koperasi. Harapannya, bunga simpanan di koperasi bisa diambil untuk mengangsur kredit di bank. SM meminta nasabah mengecek ke bank jika tak percaya.

Baca Juga: Geruduk KSP Sejahtera Bersama Klaten Lagi, Nasabah Ancam Lapor Polisi

“Uang saya yang masuk di koperasi juga tidak sedikit. Saya sudah tidak punya apa-apa. Aset sudah tidak punya. Semua ada di bank [menjadi agunan kredit]. Jika tak percaya bisa dicek di bank,” ulas SM.

 

Isu Nyaleg

Pada pertemuan itu dia juga menjawab ihwal isu yang beredar bahwa dirinya menggunakan dana untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Wonogiri pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 mendatang. Dia mengatakan, tidak pernah mengeluarkan dana simpanan di koperasi untuk nyaleg.

SM mengaku tak memiliki cukup uang untuk mencalonkan diri. Dia memastikan rumor yang beredar itu tidak benar.

Baca Juga: Gelapkan Dana Nasabah, Mantan Karyawan BKK Eromoko Wonogiri Dihukum 7 Tahun Penjara

“Dari pada saya menggunakan uang untuk seperti itu [mencalonkan diri sebagai anggota DPRD] lebih baik saya pakai berdagang. Serius. Saya bilang seperti ini apa adanya, tidak ada yang saya tutup-tutupi. Menjadi anggota Dewan bukan ambisi saya,” ujar SM.

Dia juga menceritakan berdirinya koperasi yang dikelolanya. Koperasi berdiri di Kecamatan Tirtomoyo pada 2007. Sebelumnya, SM menjalakannya secara freelance sejak 2005.

Koperasi sejak awal dibuka berjalan lancar hingga Oktober 2021 lalu. SM menyebut pada bulan tersebut ada masalah. Penarikan dana di koperasi di Kecamatan Tirtomoyo tak terkendali.

Baca Juga: Dana yang Dikorupsi Eks Karyawan BKK Eromoko Wonogiri Murni Kas Bank, Bukan Dana Nasabah

Sejak awal masalah muncul dia mengaku berusaha menyelesaikannya dengan mendatangi kantor pusat. Dia meminta dana dari kantor pusat untuk menjaga likuiditas kantor pelayanan Tirtomoyo.

“Untuk menjaga likuiditas itu apa yang saya punya saya masukkan ke koperasi. Saya mengambil kredit di bank dengan jaminan sertifikat dan BPKB. Dana kredit saya masukkan ke koperasi. Saya ingin koperasi bisa berjalan baik seperti sedia kala,” kata SM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya