SOLOPOS.COM - Pengelola Pasar Ikan Balekambang Solo, Liesmianingsih, menunjukkan dokumen Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan antara dirinya dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Solo, di kantornya, Rabu (8/3/2023). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Pengelola Pasar Ikan Balekambang Solo, Liesmianingsih, buka suara terkait polemik keberadaan pasar yang dikelolanya saat ini.

Dia menyatakan siap mengikuti keputusan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, terkait pengelolaan Pasar Ikan Balekambang ke depan. Dia berharap dilibatkan dalam proses pembahasan atau diskusi masalah Pasar Ikan Balekambang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saat ini kami mengelola pasar ikan milik Pemkot Solo. Dan selaku rekanan pemerintah, saya akan sendika dawuh apa yang jadi keputusan Pak Wali Kota. Apalagi untuk kemajuan Solo. Pasar Ikan Balekambang akan ikut berbenah dan renovasi agar bisa mengikuti revitalisasi Taman Balekambang, sehingga menjadi satu kesatuan tempat wisata dan budaya di Solo,” ungkap dia, Selasa (13/6/2023).

Lies, panggilan akrabnya, berharap segera ada solusi atas polemik yang telah bergulir selama. “Kami harapkan segera ada solusi agar kami tidak ketinggalan kereta untuk berbenah mengejar revitalisasi Taman Balekambang,” aku dia.

Lies menjelaskan pihaknya sudah memaparkan konsep renovasi atau penataan Pasar Ikan Balekambang kepada Gibran dan jajarannya pada November 2022 di Balai Kota. Konsep yang dia paparkan yaitu memindahkan pasar ikan ke area kolam, atau tidak berada di tepi jalan seperti saat ini.

Pasar ikan berada tetap di Balekambang, tetapi akan ditata di dalam sehingga menjadi tempat niaga edukasi serta rekreasi. Konsep itu, menurut Lies, sudah disetujui secara lisan oleh Wali Kota saat pertemuan November 2022. Lies berharap konsep itu bisa segera dijalankan agar selesai tepat waktu.

Terlebih revitalisasi Taman Balekambang tidak lama lagi selesai dan dibuka untuk masyarakat. Menurut Lies, idealnya renovasi atau penataan Pasar Ikan Balekambang juga sudah selesai ketika revitalisasi Taman Balekambang usai.

“Dengan adanya simpang siur di luar sana, kami selaku pengelola merasa bingung, seperti digantung. Saya mau bergerak untuk renovasi atau memperbaiki diri belum ada regulasi dari pemerintah yang pasti,” urai dia.

Padahal, menurut Lies, beberapa waktu lalu sudah ada komitmen dari Pemkot Solo untuk melakukan addendum perjanjian kerja sama pemanfaatan. Namun hingga saat ini rencana addendum perjanjian kerja sama belum jadi dilaksanakan.

“Belum ada addendum. Pedagang pun merasa gelisah, sebenarnya ini mau dibawa ke mana. Karena mohon maaf untuk merintis sebuah pasar ikan itu tidaklah gampang. Hingga seramai ini butuh waktu dan perjuangan,” terang dia.

Lies mengaku tidak tahu ihwal wacana atau isu relokasi Pasar Ikan Balekambang, yang sedang berembus. Yang dia pegang adalah hasil pertemuan atau audiensi dengan wali kota November lalu.

“Saya tidak dilibatkan dalam wacana tersebut. Maka saya hanya berpegangan pada surat perjanjian kerja sama pengelolaan pasar ikan balekambang. Mohon pemegang kebijakan dengan berjalannya waktu segera memberikan gambaran yang jelas atas keberadaan Pasar Ikan Balekambang yang menyatu dengan konsep Taman Balkambang ini,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya