SOLOPOS.COM - Kondisi rumah Lentera yang akan direlokasi dari lokasi sekarang di kompleks TMP Kusuma Bhakti. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Pengelola Panti Asuhan Rumah Lentera pasrah dengan rencana relokasi dari Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bhakti di Kecamatan Jebres, Solo oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Pengelola Panti Asuhan Rumah Lentera, Puger Mulyono, menjelaskan belum mendengar secara langsung rencana relokasi untuk proyek revitalisasi Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bhakti, Selasa (16/5/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Misal mau direlokasi di mana karena kami itu membantu pemerintah untuk menangani ini [anak dengan HIV/AIDS terlantar]. Ya sebaiknya pemerintah juga membantu, kami siap, sebagai sukarelawannya juga mau meskipun kami gak digaji pemerintah. Kami pure sendiri,” kata dia.

Dia mengatakan lahan Panti Asuhan Rumah Lentera di TMP Kusuma Bhakti merupakan lahan milik pemerintah. Pengelola Panti Asuhan Rumah Lentera bakal mengikuti kebijakan Pemkot Solo.

“Walaupun gunanya untuk apa terserah pemerintah, mau dibuat parkir, taman, terserah ini bukan milik kami,” ungkap dia.

Namun, dari sudut pandang kemanusiaan, Puger menyayangkan rencana revitalisasi TMP Kusuma Bhakti yang sampai merelokasi Panti Asuhan Rumah Lentera. “Masak anak-anak kalah sama parkiran, sama taman, kan lucu, mencari tempat kayak gini gak mudah,” ujarnya.

Menurut Puger, yang penting pemerintah memiliki niat baik membantu khususnya ADHA. Pengelola siap apabila pemerintah mengambil alih Panti Asuhan Rumah Lentera karena pemerintah sudah memiliki balai dan sentra yang khusus menangani anak-anak berkebutuhan khusus.

“Mangga kami kembalikan ke pemerintah kegiatan sosial saya dan teman-teman saya bisa berganti isu lain tentang anak dimana kita bisa mengisi gap  pertanggungjawaban pemerintah, kita siap ngisi. Kalau gini, kalau pemerintah sudah mau ngisi ini [ADHA terlantar] biar menjadi tanggung jawab mereka [pemerintah] malah kami senang,” ungkap dia.

Puger mengatakan para sukarelawan juga siap apabila pemerintah memakai tenaga sukarelawan untuk membantu asalnya ADHA bisa terlayani sampai bisa mandiri. Panti Asuhan Rumah Lentera karena menampung 40 ADHA.

“Sebenarnya kan banyak banget di Indonesia tapi mereka gak terkaver di tempat aman seperti ini. Ini rujukannya dari mana-mana, setahu saya Jabar gak ada, Jakarta gak ada yang notabene kota besar, Kementerian Sosial ora duwe,” imbuh dia.

Dia mengatakan 40 ADHA atau penghuni Panti Asuhan Rumah Lentera dari berbagai daerah, antara lain Papua, Sulawesi, Kalimantan. Pengelola terbuka bagi siapapun dengan rujukan dari pemerintah atau pemerintah daerah.

Sebelumnya, Gibran bakal merevitalisasi TMP Kusuma Bhakti. Panti Asuhan Rumah Lentera bakal dipindahkan ke tempat baru yang diklaim lebih baik dari tempat sekarang.

“Nanti ada penggantinya yang baru karena Taman Makam Pahlawan akan kami revitalisasi. Dan tidak ideal kalau di situ. Kami sudah koordinasi dengan Kementerian Sosial, ada tempat yang lebih baik,” kata Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (19/5/2023).

Gibran mengklaim lokasi dekat makam kurang ideal untuk ADHA. Gibran memiliki sejumlah opsi tempat yang baru namun masih merahasiakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya