Solopos.com, SOLO — Gajah koleksi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo atau Solo Zoo, kini tinggal tersisa dua ekor yang semuanya betina yakni Dian yang berumur 50 tahun dan anaknya, Manohara, yang berumur 10 tahun.
Tak ada gajah jantan setelah Jati, pasangan Dian sekaligus bapaknya Manohara, mati dua pekan karena usianya yang sudah tua. Jati berumur 55 tahun.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Direktur Utama Perumda TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, menjelaskan Manohara kini dalam program mencari jodoh atau pasangan. Tujuannya agar menghasilkan keturunan untuk menambah koleksi gajah TSTJ.
TSTJ biasanya menempuh cara pertukaran satwa untuk mendatangkan koleksi baru dengan seizin Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
“Kami sudah menghubungi Balai Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] dan beberapa lembaga konservasi lain untuk upaya ini,” ujar Bimo kepada Solopos.com, Sabtu (16/2/2019).
BKSDA nanti akan mengirimkan surat ke Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Apabila kementerian menyetujui, pertukaran baru dapat dilakukan.
“Nantinya apabila dapat gajah jantan lagi, kami bisa memasangkan dengan Dian maupun Monahara,” tutur Bimo.