SOLOPOS.COM - Siswa SMP Cermati Koleksi Museum Radya Pustaka Solo

Pengelolaan museum, sejumlah koleksi Radya Pustaka masuk jejaring Museum Nasional.

Solopos.com, SOLO–Pengelola Museum Radya Pustaka secara bertahap mulai mengunggah data beserta foto koleksi ke sistem daring (online) Registrasi Koleksi Museum Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan museum.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Penelusuran Solopos.com di situs cagarbudaya.kemendikbud.go.id, Rabu (25/5/2016), terdapat 10 koleksi arca dan naskah kuno milik Museum Radya Pustakan yang sudah teregistrasi di situs tersebut. Setiap koleksi disertai foto dan keterangan detail di antaranya jenis koleksi, fungsi koleksi, perkiraan umur koleksi, ukuran koleksi, warna koleksi, hingga material koleksi.

Anggota staf Administrasi Museum Radya Pustaka, Wiendy, menuturkan pengelola museum setempat mulai mengunggah data dan foto koleksi ke situs jejaring museum nasional tersebut secara bertahap sejak Jumat (13/5/2016) lalu.

“Koleksi yang sudah kami ambil gambarnya di-upload beserta datanya sampai sekarang sudah ada 10. Untuk tahap awal kami mulai dari arca dan naskah kuno dulu,” terangnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu siang.

Wiendy menuturkan arahan untuk mengunggah data beserta foto koleksi ke situs resmi milik Kemendikbud itu diperoleh saat perwakilan Museum Radya Pustaka menerima undangan pelatihan registrasi koleksi museum.

“Di sana kami diberikan pelatihan membuat pendataan koleksi dengan standar permuseuman. Setelah itu pengelola museum diajari untuk mengunggah data dan foto koleksi ke situs cagar budaya pemerintah,” paparnya.

Ketua Komite Museum Radya Pustaka, Purnomo Subagyo, mengatakan terdapat dua petugas museum yang ditugasi mengunggah data dan foto koleksi museumnya. “Ada dua yang bertugas mengunggah data dan koleksi. Di sela aktivitasnya mengelola museum, mereka diharapkan mengunggah satu koleksi setiap hari,” jelasnya.

Purnomo menyebutkan upaya registrasi koleksi secara daring ini menjadi salah satu komitmen transparansi pengelolaan museum tertua di Indonesia itu.
“Dengan pendataan koleksi seperti ini, semuanya bisa mengakses barang-barang yang kami kelola. Registrasi juga memudahkan monitoring dari pusat. Saat ada audit koleksi, nantinya tinggal mencocokkan dengan yang sudah terdaftar,” ujarnya.

Menurut Purnomo, pihaknya secara bertahap terus membenahi pengelolaan museum. Salah satunya dengan mengirimkan pegawai Museum Radya Pustaka untuk menghadiri sejumlah pelatihan. “Sampai sekarang kami belum dapat petunjuk tindak lanjut pengelolaan seperti apa. Untuk sementara, kami penguatan internal dengan berbagai pelatihan atau diklat pengelolaan museum,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya