SOLOPOS.COM - Sampah berserakan di pinggir Sungai Pipa Tempur, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Senin (17/11/2014). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI – Pengelolaan sampah rumah tangga di Banyudono, Boyolali, dinilai belum optimal. Pemerintah Kecamatan Banyudono meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali untuk membantu menyediakan sedikitnya 15 tempat pembuangan sampah sementara (TPS) untuk menampung sampah rumah tangga di Banyudono.

Camat Banyudono, Rita Puspita Sari, mengatakan hingga saat ini masih banyak sampah yang dibuang secara sembarangan di berbagai tempat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami berkeinginan membangun TPS di 15 Desa di Banyudono. Jadi, pembuangan sampah di setiap desa nanti bisa terpusat pada satu tempat [TPS]. Saat ini masih dijumpai warga yang membuang sampah di sembarang tempat. Kami ingin TPS menjadi salah satu cara mengajak warga secara tidak langsung untuk tertib membuang sampah,” kata Rita saat dijumpai Espos di ruang kerjanya, Senin (17/11/2014).

Salah seorang warga mengatasnamakan diri sebagai aktivis Barisan Merah Putih Pengging (BMPP), Glendoh, 47, mengatakan penumpukan sampah terjadi di sekitar jembatan Sungai Pipa Tempur di Desa Dukuh.

Secara tidak langsung, menurut dia, tumpukan sampah bakal memengaruhi selera masyarakat luar untuk berkunjung ke berbagai macam objek wisata di kawasan Pengging.

Saat dimintai konfirmasi, Kepala Seksi (Kasi) Kebersihan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (DPU dan ESDM) Boyolali, Suwarno, menyampaikan pemerintah kecamatan berhak mengajukan permohonan untuk penyediaan TPS guna pengelolaan sampah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya