Soloraya
Selasa, 7 Maret 2017 - 15:40 WIB

PENGELOLAAN SAMPAH SOLO : Desakan Agar TPS Jurug Ditutup Menguat

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas kebersihan memilah sampah plastik di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Jurug, Jebres, Solo, Rabu (6/4/2016). Pemkot Solo akan menutup TPS Jurug pada tahun ini untuk pelaksanaan program penataan lingkungan. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pengelolaan sampah Solo, kondisi TPS Jurug kembali jadi sorotan.

Solopos.com, SOLO — Berbagai desakan untuk segera menutup tempat pembuangan sementara sampah (TPS) Jurug, Kelurahan Jebres, menguat. Polusi udara yang disebarkan TPS tersebut mengganggu warga dan pengguna jalan yang melintas.

Advertisement

Lurah Jebres, Sulistiarini, mengatakan dalam prosedur standar pembuangan sampah, sampah itu seharusnya dibuang ke TPS mobile kemudian langsung dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Namun, faktanya masih banyak petugas sampah dengan gerobak yang membuang sampah ke TPS Jurug. (Baca juga: TPS Jurug akan Ditutup Akhir Tahun Ini)

“Pembuangan sampah ke TPS Jurug itu juga membuat satu mobil sampah kami belum optimal,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (7/3/2017).

Ia mengatakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah berancang-ancang membongkar TPS itu. Tetapi, DLH masih mempertimbangkan kemampuan mobil pengangkut sampah Kelurahan Jebres.

Advertisement

Sulis menilai asalkan ada dukungan dari DLH, seperti membantu mengangkut sampah menggunakan truk sampah DLH, pembongkaran TPS tidak akan menimbulkan kekhawatiran berlebihan. Seiring waktu, tentunya jumlah mobil pengangkut sampah Kelurahan Jebres juga harus ditambah untuk memenuhi kebutuhan pengangkutan sampah.

“Kami belum bisa menghitung kebutuhan mobil sampah karena adanya TPS Jurug itu,” tuturnya.

Jika TPS Jurug ditutup, sampah bisa dibuang ke TPS mobile selanjutnya diangkut ke TPA Putri Cempo. Hal itu mendesak dilakukan karena banyak warga yang mengeluhkan keberadaan TPS itu.

Advertisement

“Saluran air di TPS terhubung ke telaga Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) di timur TPS. Limbah cair itu dikhawatirkan mengganggu ekosistem telaga. Kalau belum ditutup atau dihancurkan, saya khawatir sampah-sampah akan terus dibuang ke sana,” kata dia.

Lurah Mojosongo, Agus Santoso, juga mengeluhkan keberadaan TPS di Jl. Jaya Wijaya. Ia berharap TPS itu segera ditutup atau dihancurkan. Apalagi, lapangan di sebelah barat TPS akan dibuat taman atau hutan kota.

Selain itu, ia menilai jumlah mobil pengangkut sampah yang dikelola pemerintah kelurahan masih kurang. Saat ini Mojosongo memiliki tiga mobil sampah. Sementara luas wilayah Mojosongo mencapai 532,927 hektare atau yang yang terluas di Kecamatan Jebres.

“Idealnya paling tidak ada lima mobil sampah untuk mencukupi kebutuhan pengangkutan sampah di wilayah kami. Sementara ini, kami berkoordinasi dengan RW. RW mana yang butuh, petugas akan datang ke sana. Adanya itu ya kami gunakan semaksimal mungkin dulu,” ujarnya kepada Solopos.com, Selasa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif