Soloraya
Minggu, 20 November 2011 - 15:41 WIB

Pengembangan Museum Merapi terkendala dana

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BUKTI KEGANASAN MERAPI--Seorang warga menyaksikan salah satu koleksi Museum Merapi berupa bangkai sepeda motor yang menjadi bukti keganasan erupsi Gunung Merapi 2010 silam. (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Klaten (Solopos.com)–Pengembangan Museum Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten terkendala dana.

Advertisement

Pengembangan museum yang dikelola masyarakat tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 200 juta.

Agus Sarnyata, warga sekaligus pengelola Museum Merapi saat ditemui wartawan di kediamannya, Minggu (20/11), mengatakan sebenarnya antusias warga yang ingin menyaksikan Museum Merapi cukup tinggi.

Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang datang ke Balerante untuk melihat koleksi museum. Namun begitu, pihaknya terpaksa menutup museum untuk sementara lantaran kondisinya belum tertata dengan rapi.

Advertisement

Hingga kini, koleksi museum yang terdiri atas perabotan rumah tangga yang menjadi saksi keganasan awan panas muntahan Gunung Merapi tersebut masih tersimpan di rumah warga.

Menurutnya, pengembangan museum itu membutuhkan dana sekitar Rp 200 juta.

“Hingga kini kami masih menunggu minat dari para donatur untuk membantu pengembangan museum ini. Rencananya, kami akan membangun museum menyerupai sebuah pendapa. Di pinggiran pendapa itu akan kami pajang koleksi museum. Sementara di bagian tengah bisa dijadikan tempat menggelar pertemuan,” papar Agus.

Advertisement

(mkd)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif