Soloraya
Kamis, 22 April 2021 - 12:31 WIB

Pengemis Muda Pura-pura Lumpuh Ditangkap di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo Kantongi Uang Rp500.000

Indah Septiyaning Wardani  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Satpol PP Sukoharjo mengamankan uang hasil mengemis si pengemis pura-pura lumpuh,, Kamis (22/4/2021). (Istimewa-Satpol PP Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO – Satpol PP Sukoharjo menangkap seorang pengemis yang berpura-pura lumpuh di Pasar Ir Soekarno pada Kamis (22/4/202).

Dari tangan pengemis tersebut, petugas Satpol PP menemukan uang hasil mengemis yang nilainya mencapai Rp500.000 lebih. Uang tersebut terdiri atas berbagai pecahan rupiah yang dibawa pengemis dalam plastik putih.

Advertisement

“Pengemis kita bawa ke kantor Satpol PP dan lakukan pembinaan. Lalu kita data pengemis bernama Alim Muhtar umur 28 tahun merupakan warga Jember,” kata Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarjo kepada Solopos.com.

Baca juga: APILL Jl Slamet Riyadi Solo Diatur Ulang, Hati-Hati Kalau Mau Belok Kanan!

Advertisement

Baca juga: APILL Jl Slamet Riyadi Solo Diatur Ulang, Hati-Hati Kalau Mau Belok Kanan!

Pengemis tersebut berdomisili di Kota Solo, dengan menempati tempat indekos. Dari hasil interogasi petugas, Alim dari tempat indekos di Kota Solo menuju Pasar Ir Soekarno dengan menggunakan ojek online. Dalam pengakuannya, baru dua jam mangkal di Pasar Ir Soekarno sudah mampu mengantongi uang senilai Rp200.000.

“Jadi total uang yang dibawa ada Rp500.000, tapi yang hari ini saja dapat Rp200.000. Uang ini hasil mengemis dibawa di plastik putih,” katanya.

Advertisement

Modus Lumpuh

Heru mengungkapkan pengemis tersebut modusnya mengalami lumpuh kaki sehingga menarik orang untuk mengasihinya. Dikatakan Heru, selama Ramadan ini keberadaan pengemis dan  pengamen meningkat. Operasi pengemis dan pengamen terus dilakukan di Sukoharjo hingga Lebaran nanti.

“Petugas terus melakukan operasi pengemis dan pengamen. Di setiap bulan Ramadan memang keberadaan pengemis dan pengamen naik,” katanya.

Berdasarkan laporan masyarakat, Heru menuturkan keberadaan pengemis gelandangan dan orang terlantar (PGOT) terutama pengemis dan pengamen, serta anak punk sangat meresahkan warga. Mereka kian marak di jalan-jalan protokol di wilayah Sukoharjo. Terutama keberadaan PGOT  di persimpangan trafficlight.

Advertisement

Baca juga: Tisya Erni Akui Sempat Jadi TTM Sule

Menurutnya, mayoritas PGOT dan anak punk yang terjaring operasi bukan merupakan warga Sukoharjo, melainkan luar daerah. Mereka kebanyakan datang secara berkelompok dan didrop ke beberapa lokasi.

“Beberapa yang terjaring juga ada yang mengeksploitasi anak-anak. Dan kami berikan pembinaan kepada mereka agar tidak memanfaatkan anaknya untuk mengemis di jalanan,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif