SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN--Puluhan pengemudi bencak motor yang tergabung dalam Peguyuban Becak Ngudi Rejeki Sragen meminta kepada pemerintah untuk tidak menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Rencana kenaikan BBM April mendatang membuat tukang becak motor keberatan.

Ketua Paguyuban Becak Ngudi Rejeki Sragen, Sudar, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (6/3/2012), mengungkapkan kanaikan harga BBM bukannya membela wong cilik tetapi justru memberatkan orang kecil. Menurut dia, transportasi becak motor menjadi membengkak. “Bila tarif jasa becak dinaikan, kami khawatir pelanggan akan lari memilih alternatif kendaraan lainnya. Di samping itu, nasib kaum buruh juga lebih sengsara lagi karena BBM naik tapi upah tak naik,” urainya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dia menerima kabar subsidi BBM bakal dialihkan untuk bantuan langsung tunai. Hal itu, menurut dia, hanya sebagai akal-akalan para pengusaha. Dia mengatakan beberapa tahun lalu pernah terjadi hal serupa. Dia mesinyalir kondisi kenaikan harga BBM justru hanya dimanfaatkan untuk kepentingan penguasa saja. “Kami menolak kenaikan BBM. Di sisi lain, kebijakan pemerintah daerah juga tidak berpihak kepada tukang becak. Tukang becak motor dianggap tidak resmi dan dilarang beroperasi,” ujarnya.

Ketua Forum Masyarakat Sragen (Formas), Andang Basuki, juga menyampaikan kekhawatiran yang sama. Naikan harga BBM, bagi dia, bakal berdampak pada perekonomian pengemudi becak di Sragen yang sudah menggunakan mesin motor pompa air. Apalagi adanya larangan becak motor melalui jalan protokol Sragen.

“Larangan melewati jalan raya yang dibarengi dengan kenaikan harga BBM jelas akan meningkatkan beban biaya operasional becak dalam mencari pelanggan. Mereka pasti juga akan meningkatkan tarif jasa becak. Bila demikian kemungkinan besar pelanggan banyak yang lari. Nasib wong cilik ini mestinya lebih diperhatikan pemerintah sebelum menarik subsidi BBM,” tegasnya.

Keluhan para tukang becak motor itu, menurut dia, sering muncul dalam pembahasan internal paguyuban yang digelar di kantor Formas. Dia akan membela mereka dengan memperjuangkan nasib mereka kepada pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya