SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pengeroyokan wartawan (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN — Pengeroyok pelajar SMP usia 16 tahun berinisial NA di depan salah satu SMK wilayah Gumulan, Klaten Tengah, Klaten, hingga kini belum diketahui identitasnya dan belum juga tertangkap.

Padahal, peristiwa itu sudah terjadi sebulan lalu, tepatnya pada Minggu (14/5/2023) dini hari. Pada Senin (15/5/2023), remaja yang dikeroyok segerombolan orang tak dikenal itu meninggal dunia.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pelajar yang berdomisili di Desa Ketandan, Klaten Utara, Klaten, itu sempat dirawat di rumah sakit selama dua hari sebelum meninggal dunia. Tak kunjung tertangkapnya pelaku pengeroyokan itu membuat keluarga sedih karena merasa tidak ada keadilan untuk tindak kejahatan yang dialami remaja itu.

Sejumlah curhatan pun muncul di media sosial yang intinya meminta aparat kepolisian segera menangkap pengeroyok pelajar SMP asal Klaten tersebut.

Tolong umbul ke lurr kasus putro kulo,,korban pengkroyakan dari orang orang yg gk bertaggung jawab sampai kami sekeluarga kehilangan anak ,,,ini dari kepolisian blm ada titik terang untuk meenangkap pelaku,,,kami sebagai orang tua minta keadilan buat anak kami,,tolong pihak yg berwajib kepolisian bertindak tegas mencari pelaku nya,,apa karna kami dari keluarga yg tidak mampu di persulit untuk kasus ini,,sekali lagi saya minta tolong kpda pihak yg berwajib terutama belio bapak Kapolres (warsono) kami minta dengan hormat tolong tuntaskan kasus anak kami,,,kami kehilangan anak pak,,???,” tulis pengguna akun Facebook Azlan di grup Facebook Info Cegatan Klaten (ICK), beberapa waktu lalu.

Curhatan juga disampaikan pengguna akun Dhewie Dhewull di grup Facebook Info Cegatan Klaten ICK. “30hri sudah blm ada titik terang,, mna keadilan untuk anak saya pak polisi,” tulisnya dengan menyertakan tangkapan layar berita tentang pengeroyokan remaja di Gumulan, Klaten, itu di salah satu media massa.

Rekaman Kamera CCTV

Sementara itu, Kapolres Klaten, AKBP Warsono, memastikan penyelidikan terus dilakukan terkait peristiwa itu guna mengetahui siapa pengeroyok pelajar SMP asal Klaten Tengah itu hingga meninggal dunia.

“Kami tetap melakukan rangkaian kegiatan penyelidikan. Kami benar-benar cari bukti-buktinya. Kami harus hati-hati dalam artian memang harus akurat. Jadi kami tidak diam,” kata Kapolres saat ditemui di Masjid Raya Klaten, Senin (19/6/2023).

Warsono menambahkan penyelidikan dilakukan secara hati-hati termasuk dengan mencari bukti-bukti rekaman kamera CCTV dan lain-lain agar diketahui betul siapa pengeroyok pelajar SMP asal Klaten itu. “Jangan sampai kami salah tangkap justru jadi permasalahan baru,” tegasnya.

Sebagai informasi, peristiwa pengeroyokan remaja di depan salah satu SMK wilayah Gumulan, Klaten Tengah, itu terjadi pada Minggu (14/5/2023) dini hari. NA diadang dan dikeroyok gerombolan tidak dikenal.

Akibatnya, NA mengalami sejumlah luka akibat pukulan benda tumpul. Seusai kejadian, NA dilarikan ke rumah sakit oleh teman-temannya. Namun, NA meninggal dunia pada Senin (15/5/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.

Jenazah NA dimakamkan pada Selasa (16/5/2023) siang. Ayah NA, Sriyanto, sudah melaporkan kejadian pengeroyokan yang dialami putranya itu pada Minggu. “Harapan keluarga pelaku segera ditangkap,” kata Mungaji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya