SOLOPOS.COM - KERUK WADUK--Sebuah alat berat mengeruk sedimentasi di Waduk Brambang, Kecamatan Kedawung Sragen, Minggu (10/6/2012). Pengerukan waduk itu dimulai sejak Senin (4/6) lalu. (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)


KERUK WADUK--Sebuah alat berat mengeruk sedimentasi di Waduk Brambang, Kecamatan Kedawung Sragen, Minggu (10/6/2012). Pengerukan waduk itu dimulai sejak Senin (4/6) lalu. (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN–Sedimentasi Waduk Brambang yang terletak di wilayah Kecamatan Kedawung, Sragen dikeruk sejak Senin (4/6/2012) lalu. Pengerukan sedimentasi juga dilakukan di dua waduk lainnya, yakni Waduk Botok dan Gembong. Total anggaran pengerukan tiga waduk itu mencapai Rp3 miliar.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebanyak tiga backhoe, Minggu (10/6/2012) beraktivitas mengeruk tanah di Waduk Brambang. Pengerukan waduk itu diperkirakan berlangsung sampai enam bulan atau 180 hari.

Ketua Paguyuban Petani Pengelola Air (P3A) kebayanan Wonokerso, Marijan, saat dijumpai Solopos.com,mengungkapkan sebelum pengerukan dimulai para petani anggota P3A dikumpulkan untuk rapat bersama. Pengerukan waduk itu, kata dia, dilakukan atas usulan petani untuk mengembalikan kapasitas waduk seperti semula.

“Waduk Brambang ini dibangun sekitar 1925 silam. Kedalaman waduk mencapai 4,25 meter. Namun dengan banyaknya sedimentasi kedalaman waduk berkurang, sehingga waduk ini mengering paling dulu pada musim kemarau tahun ini. Kami berharap dengan pengerukan waduk daya tampung waduk bisa kembali seperti semula,” tutur Marijan,  Minggu .

Mantri Pengairan Waduk Brambang, Taryo, mengungkapkan pengerukan tiga waduk itu merupakan satu paket pekerjaan dengan alokasi anggaran dari pusat senilai Rp3 miliar. Pengerukan kali pertama, tambah dia, dilakukan di Waduk Brambang. Pengerukan selanjutnya dilaksanakan di Waduk Botok. Sedangkan pekerjaan di Waduk Gembong relatif sedikit.

“Sedimentasi di Waduk Brambang mencapai 55.000 m3. Dengan pengerukan sedimentasi itu diharapkan kapasitas waduk bertambah 30%-40%. Waduk peninggalan Belanda itu sudah dikeruk kali ketiga ini. Pengerukan pertama dan kedua dilakukan beberapa tahun lalu dengan anggaran Pemkab Sragen. Karena anggaran minim, pengerukan tak dilakukan secara maksimal,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya