Soloraya
Kamis, 8 Maret 2012 - 20:34 WIB

PEMKOT SOLO Tak Punya Alat Berat Memadai

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu sisi Sungai Bengawan Solo (dok)

Salah satu sisi Sungai Bengawan Solo (dok)

SOLO–Normalisasi anak-anak Sungai Bengawan Solo dengan pengerukan waled dipastikan belum dapat dilakukan dalam waktu dekat. Sebab Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak memiliki alat berat seperti back hoe atau begu yang memadai untuk pengerukan itu.

Advertisement

Hal tersebut diakui anggota Komisi II DPRD Kota Solo, Herlan Purwanto ketika dimintai tanggapan seputar usulan normalisasi anak-anak Sungai Bengawan Solo yang dilontarkan Pusat Studi Bencana (PSB) Universitas Sebelas Maret (UNS), Kamis (8/3/2012).

Herlan mengakui pendangkalan akut anak-anak Sungai Bengawan Solo dan saluran drainase primer butuh penyelesaian segera dengan cara pengerukan. Sayangnya hingga kini Pemkot, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tidak memiliki alat berat yang memadai. Sementara untuk pengadaan alat berat tersebut, dibutuhkan dana setidaknya Rp2,6 miliar untuk begu berukuran besar atau Rp1,8 miliar untuk begu berukuran kecil.

“Pengadaan alat berat tersebut sebenarnya sudah pernah diusulkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kepada TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah-red) untuk diajukan dalam APBD Kota Solo pada tahun 2010 maupun 2011, namun belum pernah disetujui. Jadi ya sampai saat ini pengerukan waled tersebut belum bisa dilaksanakan,” beber Herlan ketika ditemui wartawan di Gedung Dewan, Kamis.

Advertisement

Alternatif lainnya, menurut Herlan, adalah dengan mengajukan anggaran kepada pemerintah pusat.

Hal senada dikemukakan anggota Komisi II lainnya, Yulianto Indratmoko. Diakui Yulianto, jika dibebankan anggaran hanya pada APBD Kota Solo, akan memberatkan.

“Pastinya Pemkot harus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), terutama jika akan dilakukan pengerukan juga di Sungai Bengawan Solonya. Sebab untuk Sungai Bengawan Solo menjadi ranah BBWSBS atau pemerintah pusat,” kata Yulianto.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif