SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Penggedokan APBD Perubahan (APBD-P) mundur selama satu bulan yakni yang seharusnya paling lambat Agustus menjadi akhir September.

Molornya penggedokan APBD-P ini mendapat sorotan dari kalangan dewan. Mereka menilai keterlambatan penggedokan APBD-P tidak hanya disebabkan keterlambatan sejumlah aturan dari pemerintah pusat melainkan juga terlalu seringnya tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) membatalkan jadwal pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara Perubahan (KUA PPAS-P).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua DPRD, YF Sukasno menuturkan molornya penggedokan anggaran disebabkan banyak faktor. Salah satunya karena terlalu sering TAPD membatalkan jadwal pembahasan anggaran yang telah disepakati bersama.

“TAPD memang seringkali membatalkan agenda pembahasan anggaran yang telah disepakati bersama. Molornya tidak hanya soal jam tapi juga sampai hari. Jadi kalau semisal kami sudah mengagendakan pembahasan hari ini tetapi tiba-tiba TAPD menggantinya menjadi hari lain sehingga jadwalnya molor lagi,” ujarnya ketika dijumpai wartawan, Jumat (17/9).

Akibat seringnya TAPD membatalkan jadwal pembahasan anggaran, Kasno menuturkan kalangan dewan harus menyesuaikan diri. Imbasnya, tambah Kasno, membuat tim Badan Anggaran (Banggar) khususnya yang dari kalangan dewan kesulitan mencermati anggaran yang diajukan TAPD.

“Karena seringnya pembahasan anggaran molor, akhirnya waktu yang tersisa menjadi sedikit. Mepet sekali. Nah dengan mepetnya waktu ini kami akhirnya mengalami kesulitan mencermati anggaran yang diajukan TAPD. Padahal baik eksekutif maupun legislatif sudah berkomitmen membuat anggaran yang sifatnya zero atau tidak defisit,” tandasnya.

Masih mengenai mepetnya waktu pembahasan anggaran, Kasno menuturkan membuat kalangan dewan seringkali menyetujui anggaran tanpa pencermatan lebih lanjut. Kondisi demikian sebenarnya tidak ideal dan membuat kalangan dewan prihatin.

“Kalangan dewan punya komitmen agar APBD-P bisa digedok secepatnya. Kalau melihat kondisi sekarang, kami perkirakan akhir September APBD-P sudah bisa digedok meski memang termasuk terlambat,” ujar dia.

Anggota Banggar, Honda Hendarto menuturkan penggedokan APBD-P paling lambat seharusnya pada Agustus lalu. Namun demikian karena pembahasan sering molor membuat agenda tersebut mundur selama satu bulan atau hingga akhir September ini.

Keterlambatan penggedokan APBD-P menurut Honda pada akhirnya menyebabkan keterlambatan pengerjaan proyek fisik. “Kalau penggedokannya terlambat secara otomatis kegiatan Pemkot khususnya yang fisik ya terlambat,” ujar dia.

aps

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya