SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN —Beberapa warga Desa Toyogo mendesak Kepala Desa Toyogo, Radijoko, menyelesaikan masalah penggelapan aspal, penyelewengan dana milik desa dan lain-lain sebelum masa jabatan berakhir Januari 2013.

Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Toyogo, Suhardi, mendesak Radijoko mengembalikan belasan drum bantuan aspal yang diberikan pemerintah kepada beberapa dukuh. Salah satunya, sembilan drum untuk memperbaiki jalan Dukuh Jaten, RT 014, Toyogo atau sekitar Masjid Darul Falah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Bantuan aspal diberikan sejak 2005 tetapi dipinjam kepala desa dan hingga kini belum dikembalikan. Hal itu mengakibatkan proses pengaspalan jalan mandek bertahun-tahun. Padahal warga telah mengumpulkan dana swadaya masyarakat Rp28 juta. Dana telah digunakan membeli bahan bangunan, seperti pasir, kerikil dan lain-lain.

“Hingga kini, belum dapat membangun jalan dekat masjid. Kami minta kepala desa mengembalikan aspal yang dipinjam.

Warga tahu aspal sudah turun dan diambil dengan alasan dipinjam pak lurah. Setiap kami tanya pasti dijawab sabar dulu,” kata dia saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat (14/12/2012).

Dia menambahkan apabila kepala desa maupun pihak lain telah menjual aspal maka bantuan dapat diwujudkan uang atau barang lain. Namun nominal yang dikembalikan sesuai nominal aspal yang dipinjam. Hal itu supaya warga segera memperbaiki jalan. Suwardi menegaskan ulah kades telah dibahas BPD. Dia menegaskan BPD akan memberikan sanksi jika hingga akhir jabatan persoalan belum beres.

Hal senada disampaikan Ketua RT 030, Dukuh Krujon, Toyogo, Suwarno. Dia mengaku mengantongi bukti pencairan dana dan bantuan aspal serta surat kesanggupan kepala desa mengembalikan aspal dan sejumlah uang yang diduga digelapkan. Radijoko juga dituding menjual tanah kas desa bekas SD Toyogo II. Tanah itu kini digunakan membangun rumah pribadi milik warga.

“Kami sudah mengantongi bukti. Kami minta kepala desa segera menyelesaikan masalah sebelum masa jabatan habis,” tutur dia.

Kades Toyogo, Radijoko, saat dihubungi Solopos.com menampik tudingan bantuan aspal digunakan kepentingan pribadi. Dia menegaskan bantuan aspal dipinjam partai tertentu di Sragen. Dia mengaku telah menyiapkan surat pernyataan kesanggupan partai mengembalikan pinjaman aspal.

“Saya minta warga tidak termakan isu. Bantuan aspal dipinjam partai dan akan dikembalikan. Saya tidak jual tanah kas desa. Semua sudah saya kembalikan kepada pihak-pihak yang menerima. Saya segera membuat surat pernyataan dengan pihak partai terkait bantuan aspal,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya