Soloraya
Senin, 9 April 2018 - 03:35 WIB

Pengguna Facebook Solo Tak Ikut Boikot Protes Kebocoran Data Pengguna

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Rencana aksi boikot Facebook, Whatsapp, Instagram, dan Messenger seharian pada 11 April 2018 sebagai wujud protes bocornya profil 87 juta pengguna Facebook ke Cambridge Analytica ditanggapi beragam pengguna Facebook di Kota Bengawan.</p><p>Facebooker Solo, Andrian S., mengaku kesal dengan bocornya data pengguna Facebook ke CA. Apalagi Facebook menyebut data yang telah dibocorkan secara tidak patut kepada lembaga konsultan politik Cambridge Analytica mencapai setidaknya 87 juta pengguna, di mana sekitar 1,1 juta pengguna tersebut berasal dari Indonesia.</p><p>&ldquo;Saya sebagai pengguna Facebook kecewa dan kesal karena data yang harusnya menjadi privasi ternyata bocor,&rdquo; kata dia ketika berbincang dengan <em>Solopos.com</em>, Minggu petang.</p><p>Andrian mengaku sudah menggunakan Facebook sejak booming di Indonesia. Namun dengan bocornya data pengguna Facebook jelas merugikan para pengguna Facebook. Meskipun demikian, dirinya tidak akan melakukan aksi boikot Facebook seperti yang dilakukan pengguna Facebook di dunia.</p><p>&ldquo;Saya sampai sekarang masih menggunakan Facebook. Tidak ada rencana untuk boikot,&rdquo; katanya.</p><p>Kini setelah mencuat kasus kebocoran data Facebook, Andrian mulai mempertimbangkan beralih menggunakan media sosial lokal yang dinilai masih aman dalam urusan data si pengguna.</p><p>Hal senada disampaikan pengguna Facebook lain, I. Saputra, yang mengaku tak terpengaruh dengan kasus Cambridge Analytica yang membeli data pengguna Facebook. &ldquo;Saya biasa saja, tidak ada pengaruhnya sama sekali. Sampai sekarang masih Facebook-an,&rdquo; katanya.</p><p>Dirinya bersama pengguna Facebook hanya berharap skandal kebocoran data pengguna Facebook di Amerika Serikat (AS) bisa segera terselesaikan termasuk bocornya data pengguna Facebook di Indonesia jangan sampai disalahgunakan untuk kepentingan apa pun.</p><p>&ldquo;Mungkin data kami sebagai masyarakat kecil tidak begitu penting. Tapi bocornya data itu sudah termasuk pencurian dan melanggar privasi kami,&rdquo; katanya</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif