Soloraya
Selasa, 4 Juli 2023 - 04:17 WIB

Pengguna Kursi Roda Pilih Layanan Transportasi Selain Bus BST, Ini Alasannya

Wahyu Prakoso  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua sekaligus Pendiri Forum Masyarakat Disabilitas Indonesia Slamet Widodo menunggu bus Batik Solo Trans (BST) di salah satu halte di Kota Solo. Foto diambil belum lama ini. (Solopos.com/Istimewa/Dokumentasi Pribadi)

Solopos.com, SOLO – Forum Masyarakat Disabilitas Indonesia (Formadina) mengklaim layanan bus dan feeder Batik Solo Trans (BST) sulit diakses untuk pengguna kursi roda. Para pengguna kursi roda lebih memilih jenis transportasi lain atau berdiam di rumah.

Ketua sekaligus Pendiri Formadina Slamet Widodo menjelaskan layanan Teman Bus yang diluncurkan sejak awal 2020 khususnya feeder BST sangat membantu disabilitas tunanetra, tuli, dan disabilitas ringan lain. Namun bagi pengguna kursi roda sulit diakses.

Advertisement

“Kalau bus BST mohon maaf untuk armadanya sekarang untuk pemakai kursi roda sulit diakses karena terus terang itu bus BST belum bisa mepet halte yang disediakan,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (3/7/2023).

Slamet mengaku ditolak lebih kurang lima bus BST ketika ingin mencoba bus BST di halte yang tersedia. Satu orang driver saja yang menjelaskan alasan menolak memberikan layanan karena bus tidak bisa mepet halte.

Slamet sedianya mendapatkan bantuan dari satu orang penumpang ketika hendak naik bus BST. Menurut dia, dulunya ada dua kru bus, masing-masing driver dan satu kru bersiaga di pintu bus.

Advertisement

“Kalau teman-teman [pengguna kursi roda] yang mampu itu membuat atau memiliki sepeda motor roda tiga. Yang  memakai roda tiga itu baru beberapa orang, yang saya lihat belum ada lima orang di Solo,” jelasnya dia yang juga sebagai Ketua Umum Perkumpulan Motor Disabilitas Soloraya.

Menurut dia, populasi pengguna kursi roda tergolong banyak di Kota Solo. Mereka memanfaatkan layanan taksi online atau memakai jasa tukang becak untuk menghadiri pertemuan penting di luar rumah.

“Ada yang bergantung dengan keluarga bagi yang keluarganya mampu. Kalau gak mampu secara finansial, terbatas berdiam di sekitar rumah. Akhirnya tak bisa berkarya dan bersosialisasi lebih jauh, kayak katak di dalam tempurung,” paparnya.

Advertisement

Slamet berharap pemerintah meningkatkan layanan bus dan feeder BST meliputi armada, infrastruktur, dan krunya sehingga semua lapisan masyarakat bisa secara mandiri memakai layanan transportasi umum dengan aman dan nyaman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif