SOLOPOS.COM - Shuttle bus Masjid Sheikh Zayed yang tengah parkir di Terminal Tirtonadi, Solo, Kamis (14/3/2024). (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Solopos.com, SOLO– Jumlah pengguna layanan shuttle bus yang disediakan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Solo yang melayani rute Terminal Tirtonadi ke Masjid Sheikh Zayed dan sebaliknya mengalami penurunan cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Minimnya informasi hingga soal efisensi biaya jadi penyebabnya.

Layanan shuttle bus Masjid Sheikh Zayed ini sudah beroperasi sejak Juli 2023 lalu guna mempermudah akses parkir dan mobilitas wisatawan. Dan untuk tarif penumpang dari Terminal Tirtonadi ke Masjid Sheikh Zayed dipatok Rp6.000 untuk pulang pergi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Total Dishub Solo menyiapkan 8 unit untuk layanan shuttle bus Masjid Sheikh Zayed. Empat unit milik Dishub dengan warna biru mirip dengan BST dan empat unit milik swasta dengan warna silver yang beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 WIB- 22.00 WIB.

Namun, pantauan Solopos.com, Kamis (14/3/2024), hanya ada dua shuttle bus yang terparkir di Terminal Tirtonadi. Bahkan hingga pukul 11.00 WIB dua bus tersebut belum sekalipun berjalan untuk mengantarkan penumpang.

Berdasarkan keterangan dari petugas tiket shuttle bus di Terminal Tirtonadi, Iin, hal tersebut disebabkan sepinya pengunjung setidaknya dalam beberapa hari terakhir. Bahkan Ia mengungkapkan dalam rentang 11 – 14 Maret shuttle bus lebih sering kosong sehingga tak sempat beroperasi.

Ia menambahkan biasanya sebelum Maret itu ada 4 unit yang beroperasi tiap harinya dan khusus akhir pekan mencapai 8 unit shuttle bus. Namun karena penggunannya menurun bulan ini seringnya hanya berjalan 2-3 armada saja.

Iin menjelaskan penurunan penumpang mulai terjadi sejak Januari 2024. Padahal pada Desember 2023 total ada 17.500 penumpang, kemudian terus turun di Januari dengan 10.000 penumpang, Februari 9.000 penumpang dan Maret pekan kedua hanya 1.000 penumpang.

“Penumpangnya jujur mengalami penurunan yang cukup sigfinikan sejak Januari. Padahal di Desember di data tiketing saya ini ada 17.500 penumpang. Tapi saat Januari turun menjadi 10.000, Februari turun lagi menjadi 9.000 dan Maret malah cuman dapat 1.000 penumpang hingga pekan kedua ini,” ungkap dia.

Menurut dia, penurunan okupansi penumpang shuttle bus di Masjid Sheikh Zayed disebabkan dua hal, yakni minimnya informasi dari Dishub kepada masyarakat khususnya wisatawan dan gencarnya para juru parkir sekitaran Masjid Sheikh Zayed yang aktif jemput bola atau mengarahkan bus-bus pariwisata di beberapa titik agar bisa parkir di kantong parkir miliknya.

Sehingga para wisatawan khususnya yang memakai bus pariwisata memilih untuk parkir di dekat masjid dan tidak parkir di Terminal Tirtonadi.

Senada dengan Iin, pengemudi shuttle bus, Joko Santoso, 64, mengaku memang merasakan penurunan okupansi penumpang dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan di pekan kedua Maret Ia lebih sering tidak beroperasi karena penumpang kosong.

“Wah kalau sekarang sepi banget, Ya itungannya sejak Januari itu. Ini sampai Maret pekan kedua shuttle bus saya lebih sering kosongnya daripada isinya,” keluh dia.

Joko menyampaikan kurangnya informasi di beberapa titik strategis Kota Solo dan pintu keluar tol membuat bus-bus wisatawan yang parkir dan memakai layanan shuttle bus menurun.

Ia berharap Dishub segera menggencarkan promosi atau informasi seperti membuat baliho, iklan, dan sebagainya terkait layanan shuttle bus Masjid Sheikh Zayed.

Sementara itu, pelaku biro wisata, Mutiara Tour Solo, Galang, 24, mengaku belum pernah memakai layanan shuttle bus. Ia beralasan karena penumpang atau wisatawan harus membayar tiket lagi sehingga dari segi efisiensi biaya kurang karena menambah beban wisatawan.

“Saya belum pernah memakai layanan shuttle bus karena biayanya dibebankan kepada penumpang per orangnya,” kata Galang saat dihubungi Solopos.com.

Terkait dengan kondisi shuttle bus Masjid Sheikh Zayed yang penggunannya terus menurun, Kepala Dinas Perhubungan Solo, Taufiq Muhammad, mengaku telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi hal tersebut. Ia akan menggeber sosialiasi pada warga dan wisatawan lewat media sosial dan menyiapkan baliho yang pemasangannya akan diperbanyak.

“Strategi kita akan terus menyosialisasikan kepada masyarakat terkait layanan shuttle bus Masjid Sheikh Zayed. Kami akan gunakan media sosial dan memperbanyak pemasakan informasi lewat MMT (baliho) di beberapa titik,” ujar Taufiq saat dihubungi Solopos.com, Kamis (14/3/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya