SOLOPOS.COM - Penghargaan Adipura (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Penghargaan Adipura yang diberikan bagi kota terbersih telah lama tak menghampiri Solo. Kini Solo bertekad meraihnya kembali.

Solopos.com, SOLO-Pemkot Solo berkeinginan memboyong kembali gelar Adipura yang lepas 10 tahun terakhir. Namun, pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo diyakini masih menjadi penghambat utama dalam mengakhiri puasa gelar.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Solo, Widdi Srihanto, mendambakan penghargaan Adipura dapat kembali diraih. Pihaknya mengaku sudah melakukan pembenahan kebersihan di sejumlah fasilitas publik dan perkantoran. “Dua bulan terakhir kami fokus menumbuhkan budaya peduli lingkungan di perkantoran, sekolah, pasar hingga tingkat kelurahan. Salah satunya dengan pemberian tong pemilah sampah,” ujarnya saat ditemui solopos.com di Balai Kota belum lama ini.

Widdi mengatakan sekolah menjadi titik berat utama dalam membangun perilaku ramah lingkungan. Pihaknya sudah meminta sekolah mulai menerapkan konsep go green. Di sisi lain, siswa juga didorong mengetahui cara pengelolaan lingkungan secara praktik. “Pengetahuan tentang lingkungan harus diberikan sejak dini,” tuturnya.

Widdi tak menampik bukan hal yang mudah untuk menjemput kembali Adipura. Selain budaya masyarakat yang belum sepenuhnya sadar lingkungan, pengelolaan TPA Putri Cempo yang masih terkatung-katung menjadi ganjalan meraih penghargaan. Beberapa tahun terakhir TPA tersebut menorehkan rapor merah Kota Solo dalam upaya meraih Adipura. “Kami sadari hal itu. Namun setidaknya Pemkot sudah berupaya merancang desain pengembangan. Kami tetap optimistis (meraih Adipura),” kata dia.

Saking yakinnya, Widdi sudah memikirkan memorandum of understanding (MoU) jika Solo sukses meraih Adipura. MoU tersebut berisi komitmen elemen masyarakat untuk memertahankan Adipura lewat pelestarian kebersihan kota. Meski demikian, pihaknya menyebut Adipura bukan tujuan utama. “Penghargaan hanya sasaran antara. Tujuannya bagaimana menciptakan masyarakat yang waras lewat kebersihan lingkungan.”

Kasubid Pencemaran BLH Solo, Sultan Najamuddin, mengatakan problem Putri Cempo memang menjadi salah satu PR meraih Adipura. Namun pihaknya mengklaim bukan hanya Solo yang memiliki masalah pengelolaan sampah. “Coba tunjukkan kota di Indonesia yang tidak bermasalah dengan TPA-nya,” ujar Sultan.

Sultan menambahkan yang terpenting dari upaya meraih Adipura adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan. “Dimulai dari kesadaran buang sampah pada tempatnya.” Penghargaan Adipura akan diumumkan 5 Juni atau berbarengan dengan Hari Lingkungan Hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya