SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendapatan (JIBI/Bisnis/Dok.)

Penghijauan Klaten akan dibiayai dengan dana Rp1,3 miliar.

Solopos.com, KLATEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menaikkan anggaran gerakan penghijauan sepanjang tahun 2016 senilai Rp1,3 miliar. Jumlah tersebut naik Rp400 juta dibandingkan tahun 2015.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Demikian penjelasan Kepala Seksi (Kasi) Produksi Perkebunan dan Kehutan Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Mursita, saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan Farmer Festive dan Tree Planting di PT Aliance One Indonesia Cabang Ceper, Kamis (4/2/2016).

Gerakan penghijauan di Klaten ini memperoleh dukungan dari pihak swasta dan jajaran Komando Daerah Militer (Kodim) 0723/Klaten.

“Tahun 2015, anggaran penghijauan mencapai Rp900 juta. Tahun ini ada kenaikan Rp400 juta. Dengan jumlah Rp1,3 miliar, diharapkan ada 50.000 tanaman yang dapat ditanam. Jenis tanamannya, ada jati, sengon, dan aneka buah-buahan. Ini dalam rangka mencegah banjir dalam jangka panjang,” kata Mursita.

Manajer Operasional PT. Alliance One Indonesia Ceper, Imam Nurdin, mengatakan perusahaanya yang bergerak di bidang tembakau asepan juga secara rutin melaksanakan penghijauan dalam beberapa tahun terakhir. Gerakan penghijauan itu menggandeng 113 petani yang tersebar di Kota Bersinar.

“Tahun 2013, kami sudah menanam 20.000 tanaman berbagai jenis. Tahun 2014 dan 2015 ada 31.000 tanaman. Diharapkan tahun 2016, kegiatan tersebut akan terus dilakukan. Ini juga bagian corporate social responsibility (CSR) kami ke para petani yang menjadi mitra kami. Agar lingkungan tetap lestari, memang kegiatan seperti ini perlu digalakkan,” katanya.

Hal senada dijelaskan Dandim 0723/Klaten, Letkol (Inf) Bayu Jagat. Jajaran Kodim 0723/Klaten turut mendukung program penghijauan di Klaten. Total tanaman yang sudah ditanam di berbagai daerah di Klaten mencapai 10.000 pohon.

“Saat ini beberapa daerah di Klaten baru saja dilanda banjir. Pengamatan kami, penanaman bambu di sepanjang sungai itu juga kurang efektif karena justru menjadi sarang sampah yang mengakibatkan aliran sungai tersendat. Kami mencoba menghijaukan alam dengan tanaman keras, seperti jati, sengon, dan mahoni. Semoga bisa bermanfaat bagi alam dan warga Klaten,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya