SOLOPOS.COM - PASAR IR SOEKARNO: Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya (tengah) didampingi Kepala DPU Sukoharjo, AA Bambang Haryanto (kanan) dan Kepala Disperindag, Sriyono (kiri) melihat maket Pasar Tradisional Ir Soekarno, Jumat (8/6/2012). (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

PASAR IR SOEKARNO: Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya (tengah) didampingi Kepala DPU Sukoharjo, AA Bambang Haryanto (kanan) dan Kepala Disperindag, Sriyono (kiri) melihat maket Pasar Tradisional Ir Soekarno, Jumat (8/6/2012). (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

SUKOHARJO– Pasar Kota Sukoharjo di Jalan Jenderal Sudirman, diganti dengan nama baru menjadi Pasar Tradisional Ir Soekarno. Pergantian nama tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, Jumat (8/6/2012).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Bulan Juni ini kebetulan merupakan bulan kelahiran Bung Karno sekaligus Proklamator Republik Indonesia yang banyak berjasa di negeri ini. Sebagai bentuk penghormatan Pasar Sukoharjo ini saya beri nama Pasar Tradisional Ir Soekarno,” ujar Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya ketika memberi sambutan pada peletakan batu pertama, Jumat.

Menurut Bupati penggantian nama Pasar Kota Sukoharjo menjadi Pasar Tradisional Ir Soekarno bukan tanpa alasan. Sebab pada Bulan Juni paling tidak dinilai ada dua peristiwa bersejarah penting di Indonesia yaitu selain hari kelahiran Sang Proklamator Bung Karno juga hari lahir Pancasila.

Dia berharap nama baru pasar yang berada di Jalan Jenderal Sudirman di tengah-tengah Kota Makmur itu akan membawa berkah bagi para seluruh warganya termasuk para pedagang. Di bagian lain Bupati mengaku bersyukur, karena pembangunan pasar yang dianggarkan kira-kira Rp 32 miliar dan sudah diwacanakan sejak 10 tahun lalu akhirnya terealisasi.

“Disperindag hendaknya segera memberi peringatan kepada para pedagang yang sekarang masih berada di pasar lama. Karena lokasi itu segera dibangun. Kalau diperingatkan tetap tidak mau masuk ke pasar darurat nanti akan dicoret. Kalau sudah demikian nanti jangan salahkan pemerintah,” kata orang nomor satu di Sukoharjo ini.

Dia menjelaskan khusus untuk pedagang lama, pihaknya menjanjikan akan menggratiskan menempati kios atau los di pasar baru itu. Nantinya para pedagang hanya dibebani membayar biaya balik nama maksimal Rp5 juta.

Sedangkan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo, Sriyono memaparkan pembangunan pasar dua lantai pada lahan seluas 10.720 meter persegi itu ditargetkan selesai dalam enam bulan.

Rencananya, ujar dia, lantai satu dengan luas bangunan 8.140 meter persegi dan lantai dua seluas 8.480 meter persegi ini, memunyai kios dan los sebanyak 1.012 unit. Dari jumlah itu 644 unit di antaranya untuk bangunan kios dan sisanya yaitu 368 unit untuk los.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya