Soloraya
Kamis, 10 Juni 2010 - 19:33 WIB

Penghuni Rusunawa Begalon II tuntut turunkan daya listrik

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Warga penghuni rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Begalon II di Kelurahan Panularan, Laweyan, mengeluhkan fasilitas daya listrik 900 watt. Daya listrik tersebut dinilai terlalu besar mengingat jumlah pemakaian yang kecil.

Salah satu warga penghuni Rusunawa, Agustin, 66, mengaku keberatan dengan jumlah daya tersebut.  Ia mengatakan, Rusunawa dibangun untuk masyarakat menengah ke bawah, sehingga daya listrik disesuaikan dengan kemampuan warga miskin. “Kenapa harus diberi 900 watt, kami mintanya 450 watt, itu sudah cukup,” tuturnya, Kamis (10/6).

Advertisement

Setiap bulan, ia harus merogoh uang antara Rp 160.000-Rp 200.000 untuk sewa rumah, ledeng dan listrik. Sementara Ketua RT 8/ RW III, Panularan, Bambang Kisworo, kepada wartawan mengatakan, telah berulang kali menyampaikan keluhan warga itu ke pengelola, namun tidak mendapat tanggapan.

“Di sini kan banyak yang tidak mampu. Tukang becak, buruh semua di sini. Bila harus membayar hingga Rp 100.000 per bulan untuk listrik saja, saya rasa tidak adil,” katanya. Dengan mengganti daya menjadi 450 watt, tutur dia, warganya akan lebih bahagia.

Kepala UPTD Rumah Sewa, DPU Kota Solo, Toto Jayanto, saat dihubungi wartawan mengatakan, keputusan menggunakan daya 900 watt adalah dari pusat, sehingga pihaknya hanya melakukannya peraturan tersebut.

Advertisement

Ia juga mengaku telah memberikan sosialisasi kepada warga mengenai beban listrik sebesar 900 watt. “Sosialisasi itu sudah dilakukan sebelum warga menghuni. Mengenai biaya yang dibayarkan, sesuai penggunanya, kan, ada meterannya itu,” katanya.

m86

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Rusunawa Begalon II
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif