Soloraya
Senin, 25 Februari 2013 - 19:02 WIB

Pengikut Nabi Palsu Bertobat

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KARANGANYAR–Persoalan ajaran Jamaatul Muslimin yang dinilai sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karanganyar lantaran mengakui adanya nabi setelah Muhammad SAW, akhirnya berakhir.

Pada Kamis (21/2/2013) lalu, penyebar dan pengikut ajaran Jamaatul Muslimin menggelar pertemuan kedua secara tertutup dengan pengurus MUI Karanganyar, menindaklanjuti pertemuan pertama. Pertemuan kedua dilangsungkan di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karanganyar.

Advertisement

Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, yang ikut hadir dalam pertemuan, menjelaskan, Suparmin dan kawan-kawan melakukan tobat dalam pertamuan tersebut. Menurut Nazirwan yang juga Ketua Forum Mediasi Karanganyar (Formeka), pertemuan sengaja digelar tertutup antara para ulama dengan penganut Jamaatul Muslimin.

“Pertemuan digelar mulai pukul 14.00 WIB. Tidak seperti pertemuan pertama, tidak terjadi lagi adu argumentasi antara penganut Jamaatul Muslimin dengan para ulama. Di akhir pertemuan, Pak Suparmin dan pengikutnya mengaku bersalah dan melakukan tobat bersama-sama,” papar Kapolres, Senin (25/2/2013). Pengakuan bersalah tidak hanya secara lisan, melainkan juga tertulis.

Para ulama yang tergabung dalam Formeka menyambut baik sikap Suparmin dan kawan-kawan. Bahkan MUI Karanganyar membentuk tim khusus untuk membimbing Suparmin dan pengikutnya selama beberapa bulan ke depan. Teknisnya dengan rutin memberikan materi ceramah dalam pengajian Jamaatul Muslimin. “Pertemuan kedua ditutup dengan Salat Ashar berjemaah,” imbuhnya.

Advertisement

Agenda pengajian dengan penceramah dari ulama MUI Karanganyar juga dimaksudkan untuk memonitor kegiatan keagamaan penganut Jamaatul Muslimin yang tersentral di Matesih.

Terpisah, Suparmin, saat dihubungi

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif