Sragen (Espos)--Para pengrajin tenun di Desa Sambirembe, Kecamatan Kalijambe memilih bertahan menggunakan cara kuno untuk memproses kain yang mereka tenun.
Menurut para pengrajin, pekerjaan tenun tidak dapat digantikan cara mekanisasi atau dengan menggunakan mesin. Salah satu pengrajin yang telah lebih dari 50 tahun menekuni pekerjaannya, Sri Wahyuni mengatakan pekerjaan menenun yang selama ini ditekuni sangat rumit dan hanya bisa dikerjakan tangan manusia.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Di samping itu, bagi warga setempat, pekerjaan menenun kain selama ini telah menjadi sumber penghasilan yang dinilai lumayan. “Kami sudah biasa dengan cara ini, tidak bisa diganti mesin,” tandas Sri Wahyuni, saat dijumpai <I>Espos<I>, di kediamannya, Senin (26/7).
tsa