SOLOPOS.COM - Parikesit Pranagita (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Pengumuman hasil UN 2016 telah dilakukan pada pekan lalu.

Solopos.com, SOLO – Tidak ada strategi khusus yang dilakukan Parikesit Pranagita, 18, dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) 2016 jenjang SMA, hingga akhirnya bisa meraih nilai 100 untuk Mata Pelajaran (Mapel) Matematika.
Hal itu diakui putra tunggal pasangan suami istri, Yosef Edy Harto dan Scolastica Sri Wahyuni ini, saat diwawancarai solopos.com, Senin (9/5/2016).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Saya belajarnya biasa saja sih. Belajarnya mungkin lebih banyak mengerjakan soal-soal UN jadi bisa paham banyak model soal,” ungkap lulusan SMA Negeri (SMAN) 3 Solo dari Jurusan IPS itu.

Parikesit mengaku, Matematika sudah menjadi mata pelajaran favoritnya sejak masih duduk di bangku SMP. Namun saat melanjutkan studi ke SMA, ia memilih masuk Jurusan IPS lantaran tidak terlalu suka dengan pelajaran IPA.

“Waktu SMP nilai IPA saya nggak pernah bagus. Jadi ya pilih IPS,” ungkapnya.

Menurut Parikesit, soal-soal Matematika yang diujikan dalam UN pertengahan April lalu itu tidak terlalu sulit. Meskipun tidak mentarget bisa mendapat nilai 100, dia mengaku saat itu dirinya merasa optimistis bisa mendapatkan nilai tinggi untuk Mapel Matematika.

“Menurut saya lumayan gampang. Meskipun tidak ada target, saya optimistis nilai saya untuk Matematika bagus,” imbuh siswa yang juga kerap masuk lima besar rangking di kelasnya itu.

Sementara itu, nilai UN yang diraih Parikesit untuk beberapa mapel lain, yaitu Bahasa Indonesia 74, Bahasa Inggris 82, Ekonomi 90, Geografi 94, dan Sosiologi 72.

Dengan nilai 100 untuk Mapel Matematika yang berhasil diraihnya, Parikesit mengaku sangat senang karena bisa membuat orang tuanya bangga dengan prestasinya itu.

“Ayah ibu saya sangat senang dengan prestasi ini. Dukungan mereka untuk saya sangat besar. Mereka selalu mendorong saya untuk semangat dalam belajar dan jangan malas,” ungkapnya.

Setelah lulus SMA, Parikesit mengatakan, dirinya berencana melanjutkan studi dengan mengambil Jurusan Akuntansi.

“Saya ingin melanjutkan pendidikan saya dengan mengambil Jurusan Akuntansi di UGM (Universitas Gadjah Mada) atau di UNS (Universitas Sebelas Maret). Saat ini saya memang belum mikir mau kerja di mana. Tapi saya ingin bisa membanggakan dan membahagiakan orang tua dan keluarga,” tandasnya.

Menurut Wakil Kepala Bidang Humas SMAN 3 Solo, Mujapar, meskipun berasal dari keluarga kurang mampu, Parikesit bisa menunjukkan sebagai siswa berprestasi.

“Ibunya bekerja sebagai buruh pabrik, sementara ayahnya sedang sakit. Parikesit ini anaknya rajin, supel dan penuh semangat dalam belajar. Dia bukan anak cerdas tetapi mempunyai semangat tinggi,” ungkap Mujapar.

Meskipun berasal dari keluarga kurang mampu dan minim fasilitas, menurut Mujapar, Parikesit tidak pernah menunjukkan merasa minder di antara teman-temannya.

“Teman-teman sekelasnya juga tidak pernah membeda-bedakan,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya