SOLOPOS.COM - Lokasi kegiatan Car Free Sunday di Jl Pemuda dan bundaran patung Sukarno dekat Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Senin (28/8/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Penyelenggaraan car free day atau yang di Wonogiri disebut Car Free Sunday (CFS) mulai September mendatang tidak lagi digelar setiap Minggu pagi melainkan setiap dua pekan sekali pada hari Minggu.

Perubahan itu berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan CFD selama beberapa bulan terakhir ini. Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Nugroho Liestyono, mengatakan CFS digelar di Jl Pemuda dan sekitar Patung Sukarno dekat Alun-alun Giri Krida Bakti.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menurut Nugroho, CFS akan diadakan dua pekan sekali karena pertimbangan beberapa hal hasil evaluasi berbagai pihak terkait. Dia menerangkan hasil evaluasi itu antara lain berkurangnya komitmen para peserta CFS ihwal jam operasional.

Semestinya CFD di Wonogiri itu diselenggarakan setiap Minggu pagi pukul 05.00 WIB-09.00 WIB. Tetapi pada pelaksanaannya, banyak peserta yang tetap melebihi jam operasional itu. 

Selain itu, Nugroho menyatakan tujuan dari kegiatan CFD atau CFS sebenarnya untuk mengedukasi warga mengurangi emisi karbon hasil dari asap kendaraan bermotor. Selama ini tujuan itu tidak sepenuhnya tercapai.

Sejumlah pedagang dan layanan publik justru menggunakan kendaraan baik sepeda motor atau mobil di kegiatan CFS tersebut. Tidak hanya itu, pemanfaatan Alun-Alun Giri Krida Bakti juga belum optimal selama CFS digelar.

Alun-alun itu seharusnya diperuntukkan kegiatan seni dan olahraga. Di sisi lain, di CFD tiap Minggu pagi di Wonogiri muncul banyak pengamen dan pengemis sehingga mengganggu ketertiban.

Keluhan Pedagang

“Berdasarkan hasil rapat kemarin yang diikuti berbagai pihak terkait, termasuk pedagang CFS, mulai Minggu [3/9/2023] besok CFS akan diadakan dua pekan sekali,” kata Nugroho kepada Solopos.com, Senin (28/8/2023).

Dia melanjutkan para pelaku usaha persewaan mainan anak di CFS juga mengeluhkan sepi. Hal itu lantaran lapak mereka berada di sisi timur yang jarang dikunjungi warga. 

Menurut Nugroho, dari hasil rapat dan evaluasi itu pula disepakati pelaku usaha persewaan wahana mainan anak boleh menempati sebelah selatan dan timur alun-alun. Tetapi dengan catatan apabila Pemkab akan menggunakan tempat tersebut untuk acara yang lebih penting, mereka wajib pindah atau bergeser. 

Kelak, lanjut dia, kendaraan pelayanan publik seperti Samsat, Polres, dan ATR/BPN Wonogiri yang sebelumnya berada di sekitar Patung Sukarno juga akan dipindah ke depan Kantor DPRD Wonogiri.

“Jadi ini penataan ulang. Kebijakan ini tidak permanen, artinya bisa saja ke depan berubah lagi. Nanti kami akan evaluasi lagi. Pada intinya ruh dari pada penyelenggaraan CFS ini untuk mengurangi emisi,” ujar dia.

Kepala Dinas Perhubungan Wonogiri, Waluyo, menyampaikan rekayasa arus lalu lintas di Jl Pemuda menyesuaikan dengan penyelenggaraan CFS. Dengan begitu, jalan itu hanya akan ditutup untuk kendaraan bermotor ketika ada CFS atau kegiatan lain yang insidentil. 

“Kemarin kami sudah rapat. Mulai September, CFS hanya diselenggarakan dua pekan sekali. Ini juga biar tidak jenuh. Intinya begitu,” kata Waluyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya