Soloraya
Sabtu, 26 Mei 2012 - 16:53 WIB

PENGUMUMAN UJIAN NASIONAL: Hasil UN Tak Murni Tentukan Kelulusan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN – Ketua Panitia Ujian Nasional Tahun 2011/2012 Kabupaten Sragen, Suwardi, mengatakan siswa yang dinyatakan lulus UN Tahun 2011/2012 oleh provinsi belum tentu diluluskan pihak sekolah.

“Hasil UN dari Provinsi sudah diserahkan kepada masing-masing sekolah. Hanya saja, keputusan lulus atau tidak, diserahkan kepada masing-masing satuan pendidikan. Masing-masing sekolah menyelenggarakan sidang dewan guru untuk memutuskan kelulusan siswa. Akhlak, perilaku, kepribadian menjadi pertimbangan,” kata Suwardi saat ditemui Solopos.com di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Sabtu (26/5/2012).

Advertisement

Jadi, imbuh Suwardi, siswa yang dinyatakan lulus UN karena mendapat nilai bagus, belum tentu dinyatakan lulus saat sidang dewan guru di masing-masing sekolah. Kepribadian masing-masing siswa menjadi bahan pertimbangan meluluskan siswa. Tetapi, siswa yang dinyatakan tidak lulus, tidak akan berubah saat sidang dewan guru.

Sebanyak lima siswa SMA/MA dan satu siswa SMK dinyatakan tidak lulus UN Tahun 2011/2012. Persentase kelulusan siswa SMA/MA Tahun 2011/2012 sekitar 99,85 persen sedangkan SMK sekitar 99,98 persen. Persentase itu naik dibanding tahun lalu sekitar 98,98 persen. Lebih lanjut saat ditanya perihal siswa yang tidak lulus, Suwardi menjelaskan mereka dapat memilih mengikuti kejar paket C atau mengulang selama satu tahun pada tahun depan.

Pengumuman kelulusan siswa SMA/MA/SMK di Sragen dilakukan pukul 15.00 WIB. Hal itu dilakukan mengurangi aksi perayaan seperti corat-coret maupun konvoi oleh siswa. Cara pengumuman diserahkan kepada masing-masing sekolah. “Kemungkinan terjadi perubahan jumlah siswa yang dinyatakan tidak lulus cukup kecil. Semua dikembalikan ke masing-masing sekolah. Pengumuman kelulusan di Sragen ada yang diserahkan kepada siswa, kepada orang tua maupun melalui pengiriman pos. Semua disesuaikan situasi dan kondisi masing-masing sekolah,” pungkasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif