Soloraya
Sabtu, 26 Mei 2012 - 17:41 WIB

PENGUMUMAN UJIAN NASIONAL: Konvoi dan Corat-Coret Tetap Terjadi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KONVOI -- Sejumlah pelajar dengan baju yang sudah dicorat-coret terlihat berkonvoi dengan sepeda motor di kawasan pusat Kota Wonogiri, Sabtu (26/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

KONVOI -- Sejumlah pelajar dengan baju yang sudah dicorat-coret terlihat berkonvoi dengan sepeda motor di kawasan pusat Kota Wonogiri, Sabtu (26/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

WONOGIRI – Larangan menggelar konvoi dan corat-coret baju seragam dari Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri tak digubris oleh sebagian pelajar, Sabtu (26/5/2012). Seusai menerima hasil ujian nasional (UN) mereka berkonvoi menggunakan motor.
Advertisement

Konvoi dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB. Berdasar pantauan Solopos.com, sejak 13.30 WIB, polisi telah siaga di beberapa ruas jalan dalam kota Wonogiri. Seperti di sekitar Alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri, simpang empat Gudangseng, Giritirto, Wonogiri, Monumen Kalpataru, Kelurahan Wuryorejo, Wonogiri dan simpang tiga barat Jembatan Jurang Gempal, Giripurwo, Wonogiri.

Sebagian yang lain, bersiaga di sekolah-sekolah. Pengumuman hasil UN sendiri dilakukan sesuai rencana, 14.00 WIB. Walau demikian, siswa telah datang sejak 08.30 WIB. Sabtu, sebagian pengelola telah melaksanakan pelepasan siswa mereka secara terpisah. Seperti SMAN 1 dan 2 RSBI Wonogiri, SMAN 1 Sidoharjo, SMAN 1 Jatisrono, SMAN 1 Purwantoro, SMKN 2 Wonogiri dan SMK Farmasi, Wonogiri.

Acara tersebut melibatkan orangtua. Siswi mengenakan kebaya sedangkan siswa mengenakan jas. “Semua siswi berpakaian kebaya agar tak larut arak-arakan. Selain itu juga mendidik karakter pelajar,” ujar Kepala SMAN 1 Jatisrono, Endang Sunarsih.

Advertisement

Di Purwantoro, menurut Kepala SMAN H Hasiom Koiman, siswanya mendeklarasikan aksi damai berisi ajakan untuk tidak melakukan corat-coret di baju seragam. “Siswi mengenakan kebaya dan siswa berpakaian jas untuk menghindari arak-arakan. Juga dideklarasikan aksi damai yang diteken oleh 195 siswa kelas XII,” ujar H Hasim. Sedangkan Kepala Disdik Wonogiri, H Siswanto menyatakan, lima siswa yang tak lulus bisa mendaftarkan Kejar Paket C atau mengulang satu tahun lagi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif