Soloraya
Selasa, 20 Mei 2014 - 21:30 WIB

PENGUMUMAN UN SMA 2014 : Inilah Siswa SMA 3 Solo Peringkat ke-10 Nasional

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswi peringkat ke-10 nasional untuk bidang IPS dengan nilai 54,95, Naruti Afifah berpose di SMA Negeri 3, Jebres, Solo, Selasa (20/5/2014). (Ardhiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO— Meski sudah mengetahui namanya tercatat di peringkat ke 10 nilai Ujian Nasional (UN) terbaik se-Indonesia untuk bidang IPS namun siswi SMAN 3 Solo, Naruti Afifah, tampak biasa saja. Bahkan di hari diumumkannya hasil UN tingkat SMA, Selasa (20/5), dirinya masih menyempatkan diri untuk mengikuti les di salah satu lembaga bimbingan belajar di Solo. (Baca Juga: Inilah 20 Orang Peraih Nilai UN Tertinggi Nasional)

“Iya, soalnya saya kan juga sedang mempersiapkan untuk ikut SBMPTN [Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi negeri],” terang Naruti ketika ditemui di kantor bimbingan belajar Neutron Jl. Monginsidi, Solo, Selasa.

Advertisement

Sambil memegang tas punggungnya, Naruti mengatakan dirinya sangat ingin masuk di Perguruan Tinggi jurusan Akuntansi. “Untuk SNMPTN [Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri] saya ambil di UGM [Universitas Gajah Mada] Akuntansi. Tapi kan belum pengumuman,” ujar pemilik nilai UN 54,95 itu.

Naruti menceritakan dirinya memang sangat menyukai bidang IPS khususnya untuk mata pelajaran Akuntansi dan Ekonomi. “Kalau mata pelajaran IPS yanglain kan lebih pada hafalan. Tapi kalau dua mata pelajaran itu masih menggunakan nalar. Saya suka pelajaran yang menggunakan nalar,” ungkap dia.

Meski saat ini dirinya mendapatkan nilai 10 besar tertinggi di bidang IPS secara nasional, Naruti mengatakan dirinya baru secara serius mendalami IPS dalam dua tahun terakhir saja.

Advertisement

“Dulu SD biasa saja, SMP juga biasa saja. Kemudian masuk di SMAN 3, naik kelas dua itu baru fokus belajar serius,” terang dia. Naruti juga mengaku tidak memiliki tips khusus dalam belajar.

Menurutnya, dia hanya belajar jika memang sedang ingin belajar. “Tapi kalau sedang tidak ingin belajar ya tidak. Kalau ada keinginan itu kan nanti apa yang dipelajari bisa masuk semua,” jelas siswa yang memiliki cita-cita menjadi dosen tersebut.

Mendapat nilai membanggakan bukan berarti Narutitidak menemui kesulitan saat mengerjakan UN, April lalu. “Ya ada kesulitan. Soalnya waktu try out itu kan soalnya bobotnya standar. Bobotnya beebeda dengan soal UN yang sebenarnya,” terang siswi kelahiran Januari 1997 tersebut. Mata pelajaran Geografi dinilainya paling sulit.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif