SOLOPOS.COM - Kanit Dikyasa Satlantas Polres Klaten, Ipda Rizki Widyo Pratomo (kiri), menunjukkan sepeda motor milik siswa yang disita polisi di Mapolres Klaten, Rabu (21/5/2014). Sebanyak 17 sepeda motor diamankan dari siswa karena menggunakan kenalpot brong dan tidak dilengkapi surat-surat. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)
Solopos.com, KLATEN—Satlantas Polres Klaten menyita 17 sepeda motor milik pelajar yang digunakan untuk konvoi saat merayakan kelulusan siswa SMA/SMK, Selasa (20/5/2014). Belasan sepeda motor itu terpaksa disita karena tidak laik jalan dan pengendaranya ugal-ugalan.
Kasatlantas Polres Klaten, AKP Imam Zamroni, melalui Kanit Dikyasa, Ipda Rizki Widyo Pratomo, mengatakan belasan motor itu disita saat digelar operasi konvoi pelajar di sejumlah titik di Klaten.
“Sebanyak 17 sepeda motor disita karena tidak laik jalan, baik menggunakan knalpot brong, tidak memasang spion, hingga berboncengan tiga orang dan tidak mengenakan helm,” paparnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (21/5/2015).
Bahkan, lanjutnya, konvoi pelajar sampai nekat berjalan dengan berjejer tiga sepeda motor di ruas jalan. Menurutnya, hal tersebut memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas dan kemacetan. Oleh sebab itu, pihaknya tidak lagi memiliki pilihan selain memberikan tilang kepada pelajar.
Selain memberikan tilang, sambungnya, polisi juga memberikan teguran tertulis kepada 63 pelanggar. Teguran tertulis itu diberikan sebagai wujud toleransi kepada pelajar yang merayakan kelulusan. “Teguran diberikan kepada pengendara yang menggunakan helm, sedangkan pemboncengnya tidak,” katanya.
Khusus sepeda motor yang disita, menurutnya, baru bisa diambil jika pemiliknya mampu menunjukkan surat kendaraan. Pengambilan dilakukan setelah mengikuti sidang di Pengadilan Negeri (PN) Klaten.
Sebelumnya, Satlantas Polres Klaten sudah mengirim surat imbauan kepada siswa untuk tidak berkonvoi di jalan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten. Namun, langkah tersebut belum juga efektif.