SOLOPOS.COM - Pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Wahyudin, memberikan keterangan kepada pers di ponpes setempat, Senin (3/9/2012). (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)


Pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Wahyudin, memberikan keterangan kepada pers di ponpes setempat, Senin (3/9/2012). (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO–Pihak  Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo mengaku sempat terkejut mengetahui dua orang terduga teroris Farhan dan Muhsin yang tewas dalam baku tembak di Jl Veteran Kelurahan Tipes, Serengan, Solo, Jumat (31/8/2012) ternyata merupakan mantan murid ponpes setempat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal tersebut diakui Pimpinan Ponpes Al Mukmin Ngruki, Wahyudin  saat jumpa pers di ponpes setempat, Senin (3/9/2012). Ia pun menegaskan tidak tahu menahu mengenai tindakan keduanya.

Seperti diberitakan sebelumnya keduanya merupakan jebolan ponpes setempat. Mereka merupakan jebolan dan bukan lulusan ponpes tersebut. Mereka  keluar ponpes tanpa mengambil ijazah karena terganjal urusan administrasi. Yakni uang pelunasan untuk membayar sekolah.

Farhan masuk di ponpes saat MTS  (setingkat SMP)  dan selanjutnya keluar tanpa meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Sementara Muhsin mulai masuk ponpes setempat saat MA (atau setingkat SMA). Sehingga saaf Farhan keluar, Muhsin baru masuk ke  Ponpes Al Mukmin Ngruki.

Wahyudin menduga keduanya bertemu setelah keduanya keluar dari ponpes tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya