Solopos.com, SOLO -- Sejumlah pengunjung kegiatan car free day (CFD) di Jl. Slamet Riyadi Solo, Minggu (6/10/2019) pagi, mengeluhnya keberadaan pengemis dan pengamen di area CFD. Para pengemis dan pengamen dinilai mengganggu kenyamanan pengunjung CFD Solo.
Pantauan Promosi
Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Salah satu warga yang mengunjungi CFD Solo, Irawan, 32, memandang keberadaan pengemis dan pengamen di CFD terkadang mengganggu para pengunjung yang ingin menikmati waktu liburan bersama dengan keluarga. Pasalnya, saat dia ingin bersantai menikmati kuliner, dia kerap didatangi pengemis dan pengamen.
“Mengganggu kalau bagi saya. Saya dan keluarga kan ingin menikmati waktu luang dengan menikmati CFD. Tiba-tiba datang pengemis dan pengamen. Gak sekali dua kali, beberapa kali datang. Jujur saja risih,” ucap dia. Pengunjung lainnya Olivia Wulandari, 23, mengatakan petugas harus kerap berpatroli untuk melihat pengemis gelandangan dan orang telantar (PGOT) yang berkeliaran di CFD Solo. Sehingga, tidak mengganggu warga yang ingin menikmati waktu liburan mereka di CFD Solo. “Saya harap penertiban terus ditegakkan. Karena keberadaan PGOT ini sering sekali mengganggu. Kalau tidak dikasih kadang tidak pergi,” beber dia. Terpisah, Kabid Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Solo, Agus Sis Wuryanto, mengatakan pihaknya akan terus melakukan patroli penertiban PGOT. Menurutnya, PGOT yang berkeliaran didominasi wajah baru dan bukan yang pernah ditertibkan sebelumnya.
“Kami memang setiap waktu patroli. Tapi namanya itu orang banyak ya harus sabar dan telaten. Kami sering menangkap dan kemudian membawa ke Griya PMI. Kalau yang sakit ya kami bawa ke RSUD untuk dirawat. Nanti kalau diidentifikasi alamatnya kami akan antar pulang ke tempat asal mereka juga,” kata dia.