SOLOPOS.COM - Pendeta GKJ Nusukan, Eko seusai bertemu dengan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota, Senin (19/6/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Pengurus Gereja Kristen Jawa (GKJ) Nusukan melakukan pertemuan tertutup dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Senin (19/6/2023). Gibran menegaskan kegiatan ibadah tetap bisa dilakukan, namun di lokasi lain untuk sementara waktu.

Pantauan Solopos.com, Gibran melakukan pertemuan tertutup seusai menghadiri undangan Peringatan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di ruang Bale Tawang Arum kompleks Balai Kota Solo.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Ada empat orang pengurus gereja yang bertemu Gibran di ruangan Wali Kota Solo. Mereka keluar dari ruangan Gibran sekitar pukul 11.55 WIB.

Pendeta GKJ Nusukan, Eko mengatakan tidak tahu kelompok mana yang memasang spanduk berjenis MMT di sebuah rumah di Banyuanyar, Banjarsari, Solo dan menyatakan penolakan pengalihfungsian rumah menjadi tempat ibadah.

“Saya tak tahu persis kelompok mana, namun mereka mengatasnamakan Warga Islam Banyuanyar. Mereka intinya hanya memasang spanduk berupa MMT yang itu mengatakan mereka menolak pengalihan rumah pribadi menjadi tempat ibadah,” kata dia ditemui wartawan.

Menurut Eko, pemasangan spanduk itu sudah selesai Minggu (18/6/2023). Kelompok yang memasang spanduk berupa MMT menyatakan penolakan pengalihfungsian rumah menjadi tempat ibadah telah melepasnya.

Ditanya apakah ada rencana membangun rumah ibadah ke depannya, Eko mengatakan bukan. Dia mengatakan ada kesalahpahaman, namun tidak menjelaskan secara detail.

Pengurus gereja tidak memberikan lebih banyak keterangan kepada wartawan namun bergegas meninggalkan Balai Kota Solo. “Ada rencana pembangunan tapi gak seperti itu,” jelas dia.

Gibran mengatakan pengurus gereja sedang berprogres untuk melengkapi izin. Ditanya apakah pengurus gereja sudah mengajukan izin sebelumnya, Gibran mengatakan berproses.

Menurut dia, dua tempat yang dipasang spanduk, masing-masing merupakan tempat yang kecil untuk kegiatan Sekolah Minggu/jemaat anak-anak sebanyak 15 orang.  Dan lahan kosong yang dipasang spanduk merupakan lahan yang akan dibangun gedung.

Gibran menegaskan kegiatan ibadah tetap bisa dilakukan, namun di lokasi sementara yang sudah berizin.  “Sekarang bukan gak boleh ibadah, namun ibadah dipindah ke tempat yang sudah berizin. Tapi yang tempat ini izinnya berproses dulu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya