SOLOPOS.COM - Usaha jasa penggilingan daging di Pasar Jungke, Karanganyar terlihat sepi saat momen Idul Adha, Selasa (20/7/2021). (Solopos/ Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pelaku usaha penggilingan padi di Kabupaten Karanganyar masih direpotkan dengan tingginya harga gabah kering saat ini.

Salah satu pelaku usaha penggilingan padi di Kecamatan Karanganyar, Widodo, mengatakan terakhir dia membeli gabah kering panen (GKP) pada Minggu (24/9/2023) dengan harga Rp7.900/kg. Berbeda dengan harga di bulan-bulan sebelumnya yang masih sekitar Rp6.000-Rp6.500 per kg. Selain tingginya bahan baku, menurutnya saat ini pasokan bahan baku tersebut juga cukup jarang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kami juga tidak tahu persis alasannya apa, tapi barang di luar cukup jarang,” kata dia. Selama ini dia mendapatkan bahan baku hanya dari wilayah Kabupaten Karanganyar saja.

Secara umum, meski harga beras di pasaran tinggi, namun menurutnya usaha penggilingan padi saat ini tergolong lesu. “Alasannya ya itu, bahan baku sulit, kemudian harga juga tinggi,” jelas dia.

Sementara alasannya untuk tetap bertahan menjalan usaha tersebut adalah untuk menjaga konsumen atau pelanggan setianya.

Pelaku usaha penggilingan padi di Karangpandan, Parwito, juga mengatakan jika harga gabah saat ini masih tinggi. Sedangkan daya beli masyarakat berkurang.

“Sampai saat ini usaha masih jalan, tapi untungnya mepet bahkan rugi. Ini untuk menjaga pelanggan saja. Jadi ini pilih bertahan, yang penting ruginya tidak terlalu banyak,” kata dia.

Meski harga gabah cukup tinggi, dia tidak berani menaikkan harga jual gabah yang sudah digiling. “Harga gabah terlalu tinggi. Sekarang bisa Rp8.000/kg, sedangkan dulu mentok Rp7.000/kg. Bisa dibilang, beras jualnya naik Rp200/kg, tapi gabahnya naiknya Rp500/kg,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya