SOLOPOS.COM - Peni Candra Rini. (Instagram @agakhanmusic)

Solopos.com, SOLO — Di Amerika Serikat, pertunjukan kolaborasi oleh seniman dari berbagai negara membawa nilai persaudaraan. Melalui sebuah garapan seni, Peni Candra Rini, seorang komponis dan akademisi Institut Seni Indonesia (ISI) Solo membumikan pesan-pesan perdamaian di Negeri Paman Sam.

Peni Candra Rini memenangkan Aga Khan Award 2022. Ia bersanding dengan 400 nomine dari 40 negara. Penghargaan diserahkan di Royal Opera House in Muscat, Oman, Oktober lalu. Di bulan yang sama, Peni juga menjadi delegasi residensi OneBeat X di New Mexico, Amerika Serikat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dalam residensi dan upacara pemberian penghargaan tersebut, Peni berkesempatan menampilkan karyanya dan berkolaborasi dengan seniman lain. “Ini menjadi kekuatan-kekuatan kebudayaan. Ini adalah amanah, kalau amanah ini digunakan di jalur kebaikan, dunia lebih damai, dunia mendapat kembali rasa kasih dan persatuan,” kata Peni saat berbincang dengan Solopos.com melalui sambungan telepon, Kamis (10/11/2022).

Peni yang tengah berada di Amerika Serikat mengungkapkan bertemunya para seniman dan tokoh dari berbagai negara menjadi jalinan perdamaian dalam bingkai seni. Dia tak melihat sedikit pun hubungan tak harmonis antarnegara yang sedang mengalami konflik. Kolaborasi musik menurutnya merupakan perkawinan kasih dan irama bunyi. Dengan musik, Peni yakin tak akan ada perselisihan.

“Tampak sekali [perdamaian]. Dengan musik, kita enggak akan ada konflik. Aku bertemu orang dari berbagai dunia. Termasuk negara yang konflik, dengan musik kita bicara dengan cinta, kolaborasi kasih dan bunyi,” kata Peni Candra Rini.

Baca juga: Wow! Komposer Musik Solo Peni Candra Rini Raih Aga Khan Award 2022

Musik menjadi media pembelajaran dan penghayatan. Dengan musik, orang-orang, seniman dan penikmat, akan saling mendengarkan dan menghargai. Itulah sisi keindahan dan nilai di balik seni pertunjukan. “Artinya dengan musik kita saling mendengarkan, menghargai, dan akhirnya melahirkan musik indah, damai, memberi inspirasi bahwa itu [musik] tidak untuk kerusakan dunia,” papar dia.

Inspirasi dalam Kolaborasi

Momen berkolaborasi di luar negeri membuat Peni semakin yakin dunia begitu menghargai karya dan kekayaan Indonesia. Seni tradisi yang digarap secara kontemporer menjadi satu wahana unjuk kualitas seni tradisi. Meski saat pertunjukan kolaborasi ia tidak tampil sebagai sinden, Peni tetap menghadirkan energi seni tradisi. Menurutnya, roh musik gamelan dan tetembangan menjadi satu inspirasi dalam kolaborasi.

“Mereka senang mengetahui bahwa yang saya tembangkan pentatonik slendro pelog dan itu semua kekayaan musik Indonesia. Mereka sangat menghormati. Melalui jembatan kontemporer justru mereka menghormati dan menikmati tradisi kita,” lanjutnya.

Baca juga: Komposisi Musik Maduswara Karya Peni Candra Rini Bergema di New York

Perjalanannya di Amerika Serikat merupakan sebuah tugas kedinasan. Sebetulnya, ia telah dibebastugaskan untuk tidak mengajar sementara waktu. Namun Peni sesekali mengajar mahasiswanya secara online. Namun bila ia tak bisa menggelar perkuliahan daring, Peni berkoordinasi dengan asisten dosen.

“Kemarin di Los Angeles saya menguji skripsi mahasiswa. Saya harus membantu mereka agar cepat lulus. Seharusnya saya bebas tugas tapi kalau saya masih bisa mengajar ya akan saya lakukan,” lanjut dia.

Penghargaan, pengabdian, dan pengalaman di kancah internasional bukan menjadi pertanda puncak pencapaian Peni. Ia mengaku masih butuh belajar. Satu hal yang menjadi harapan dan keinginan Peni ialah konsistensi. Baik dalam belajar dan membagikan ilmu-ilmu baru yang ia dapat kepada orang lain.

Baca juga: Eksplorasi Gamelan dan Tari Karya Kolaborasi Peni Candra Rini

“Harapan dan keinginan selalu ada, saya merasa ini bukan yang tertinggi. Saya masih harus belajar, mengembangkan kemampuan, menyiapkan generasi. Saya ingin mereka bisa ada di posisi saya sekarang,” kata Peni.

Sepulang dari Amerika Serikat dan Oman, Peni Candra Rini berkomitmen untuk mengajarkan ilmu baru dan kekayaan musikalitas yang ia dapat selama di luar negeri. Pada Januari 2023 nanti, Peni akan kembali ke Amerika untuk mengajar dan riset di University of Richmond Virginia. Ia juga akan tampil bersama Kronos Kuartet di Carnegie Hall New York. “Apa yang akan saya kerjakan di sana menjadi nilai luar biasa untuk ISI Solo, Kemenristekdikti, dan Indonesia,” pungkasnya.

 

(Berita ini terbit di Harian Solopos edisi 12 November 2022)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya