SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Sejumlah warga Di Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk mengeluhkan kegiatan penimbunan tanah uruk di areal ladang sebelah selatan Kali Gandul.

Mereka sangat terganggu debu yang beterbangan akibat kegiatan penambangan tanah tersebut. “Setiap hari ada ratusan truk pengangkut tanah yang menimbun di areal itu,” ujar warga RT 2/II Desa Pusporenggo Sugiyono kepada wartawan, Selasa (27/7).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Akibat debu itu, membuat kondisi rumahnya sangat kotor. Berkali-kali, jelas Sugiyono, dirinya harus menyapu dan mengepel. Namun tak lama kemudian mengotori rumah. Bahkan dirinya memasang kipas angin untuk menghalau debu. Selama ini, warga juga tidak pernah dimintai izin terkait hal tersebut. Yang jelas, imbuh dia telah mengganggu warga sekitar.

Sementara, warga RT 8/II Jiman mengaku belum begitu terpengaruh debu dari penimbunan tanah. Hanya saja, dirinya mengkhawatirkan kalau kegiatan penyaringan itu sudah mulai dilakukan. Berdasarkan keterangan dari Pemdes Pusporenggo, tanah itu nantinya akan disaring dan dicampur dengan pasir dan kerikil. Selanjutnya campuran itu dijual untuk pengurukan proyek jalan tol Solo-Semarang dan Solo-Ngawi.

Terpisah, penanggungjawab proyek tersebut belum bisa ditemui. Namun operator back hoe Yono mengatakan penimbunan tanah itu milik CV Hafa yang berkantor di Yogyakarta. Dirinya hanya memperoleh order untuk meratakan tanah. “Order hanya meratakan. Kalau soal lain saya tidak tahu mungkin bisa ditanyakan ke kantor pusatnya,” jelas dia.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya