Peninggian tanggul, ratusan hunian dieksekusi akhir Juli

Solo (Espos)–Proyek pelebaran dan peninggian tanggul di sepanjang sungai Bengawan Solo mulai memasuki babak baru yang menegangkan. Sebab, kali ini bukan lagi sosialisasi yang ditawarkan kepada ratusan warga yang tetap bertahan di sepanjang kaki tanggul.

Melainkan, memasuki tahapan eksekusi lahan jika sampai akhir Juli 2010 nanti warga tak kunjung angkat kaki. “Sekarang bukan lagi saatnya sosialisasi, sebab sudah kami lakukan sejak 2007 lalu. Tapi, saatnya eksekusi!” tegas Kasi Operasional dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Ruhban Ruzziyatno kepada Espos, Selasa (20/7).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Area yang bakal dieksekusi ialah lahan di kaki tanggul Bengawan Solo mulai Semanggi Pasar Kliwon hingga jembatan Jurug Pucangsawit sepanjang  5,5 kilometer. Konsekuensinya, permukiman yang berada di radius 20 meter di titik terluar kaki tanggul itu harus bersih dari segala macam permukiman.

“Sebab, semua permukiman yang berada di radius 20 meter dari kaki tanggul telah diberi ganti rugi semua. Kalau kami diminta memberi ganti rugi lagi, itu melanggar aturan dan kami terkena pidana,” jelasnya.

Dia menegaskan, proyek pelebaran dan peninggian tanggul selama ini sudah molor sekian waktu. Hal itu tak terlepas dari masih banyaknya hunian yang menjamur di sepanjang kaki tanggul. Kini, setelah hampir tiga tahun disosialisasikan kepada warga yang menghuni tanah Negara, maka tibalah saatnya eksekusi.

“Kami itu harus mempertanggungjawabkan kepada pusat soal dana yang telah dikucurkan untuk peninggian tanggul. Kalau sampai lahan tak bersih dari hunian Juli tahun ini, maka program kami gagal dan dana akan kembali ditarik ke pusat,” terangnya.

asa