Soloraya
Kamis, 19 April 2018 - 18:35 WIB

Penipuan Boyolali: Pura-Pura Jual Kompor, Perempuan Ini Gendam Puluhan Orang

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Seorang perempuan asal Grobogan, Jawa Tengah, Sri Wuryani, 45, <a title="PENIPUAN BOYOLALI : Ngaku Polisi , 3 Pemuda Sragen Gondol Puluhan Motor di Tol Soker" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180403/492/907803/penipuan-boyolali-ngaku-polisi-3-pemuda-sragen-gondol-puluhan-motor-di-tol-soker">menipu </a>&nbsp;puluhan ibu rumah tangga di wilayah Boyolali menggunakan ilmu gendam. Modusnya dengan berpura-pura berjualan kompor listrik berkeliling dari desa ke desa.</p><p>Informasi yang dihimpun <em>Solopos.com</em>, Kamis (19/4/2018), Sri Wuryani yang merupakan warga Desa Kradenan, Kecamatan Kradenan, Grobogan, dalam setiap aksinya berpura-pura sebagai sales kompor listrik. Ia berkeliling ke rumah-rumah warga di desa-desa mengendarai sepeda motor dan menawarkan barang dagangannya itu.</p><p>"Sasaran utamanya ibu-ibu rumah tangga di desa-desa pinggiran dan sepi," ujar Kasatrekrim Polres Boyolali, AKP Willy Budianto melalui Kanitreskrim Polsek Andong, Aiptu Sugianto, kepada Solopos.com, Kamis.</p><p>Ketika korban mendengarkan ocehan Wuryani, saat itulah Wuryani "membius" ibu-ibu rumah tangga dengan ilmu gendam. Setiap warga yang tergendam langsung rela menyerahkan perhiasan yang dimilikinya, mulai kalung, anting-anting, gelang, dan lain-lainnya sebagai tebusan uang muka.</p><p>"Pelaku ini bilang harga kompor listrik aslinya Rp750.000-an, namun saat itu ada harga promo Rp300.000-an. Karena ibu-ibu desa kan rata-rata enggak punya banyak uang, mereka memberikan jaminan perhiasan itu," jelasnya.</p><p>Saat memberikan perhiasan itu, para korban seperti tak sadar. Ketika ditanyai keluarganya, mereka juga bingung tak bisa menjawab. Kasus <a title="Hati-Hati! Beredar Modus Penipuan Mencatut Nama Kepala Kemenag Boyolali" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180310/492/901757/hati-hati-beredar-modus-penipuan-mencatut-nama-kepala-kemenag-boyolali">penipuan </a>&nbsp;bermodus gendam itu terungkap pada Selasa (17/4/2018) ketika ada salah satu warga yang melihat pelaku di jalan. Kebetulan, warga tersebut juga memiliki saudara yang menjadi korban gendam dengan pelaku yang sama.</p><p>"Lantas dia mengejar pelaku menggunakan sepeda motor. Pelaku yang panik terpeleset dari sepeda motor dan ditangkap warga beramai-ramai," jelasnya.</p><p>Hasil penyidikan polisi, pelaku mengaku sudah <a title="Waspada! Pencurian di Boyolali dengan Modus Jadi Petugas Gadungan PLN" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180307/492/900703/waspada-pencurian-di-boyolali-dengan-modus-jadi-petugas-gadungan-pln">menipu </a>&nbsp;puluhan korban dengan ilmu gendam. Korban di Andong sekitar 20 orang. Korban di luar wilayah Andong mencapai 50-an orang. Perhiasan yang didapatkan pelaku mulai seharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. "Saat ini, pelaku kami tahan untuk penyidikan lebih lanjut," jelasnya.</p><p>Kasatreskrim Polres Boyolali AKP Willy Budianto meminta warga mewaspadai gerak-gerik orang yang belum dikenal meski mengaku sedang berjualan atau menawarkan produk. Polisi dan masyarakat harus bekerja sama untuk menghentikan praktik ilmu gendam untuk kejahatan.</p><p>"Jangan mudah percaya kepada orang yang belum dikenal. Segera lapor ke kepolisian jika melihat gerak gerik yang tak wajar," jelasnya mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi.</p><p><br /><br /></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif