SOLOPOS.COM - Petugas Polsek Nogosari menunjukkan bukti kupon berhadiah, Rabu (25/3/2015). Gara-gara kupon itu, Sri Mularsih, 33, menjadi korban penipuan dan kehilangan uang Rp17 juta. (Irsyam Faiz/JIBI/Solopos)

Penipuan Boyolali dengan modus kupon undian memakan korban. Warga Nogosari jadi korban lantaran tergiur kupon hadiah mobil.

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang ibu rumah tangga menjadi korban penipuan dengan modus kupon undian. Karena tergiur iming-iming hadiah mobil dari sebuah kupon, uang tabungan senilai RP17 juta miliknya raib.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sri Mularsih, 33, warga Dukuh Kajar, RT 001/RW 005 Desa Tegalgiri Kecamatan Nogosari menjadi korban penipuan berkedok kupon berhadiah.
Ceritanya, pada Kamis (26/2/2015) lalu, dia mendapatkan kupon dari dalam bungkus mi instan yang hendak dia masak.

Kali pertama mendapatkan kupon itu dia mengaku terkejut. Karena penasaran, saat itu juga dia langsung menghubungi nomor telepon yang tertera pada kupon tersebut.

Saat menelpon itu, dia diminta mengirimkan sejumlah uang ke nomor rekening yang tertera di kupon tersebut. Saat itu, Sri mengirim uang sejumlah Rp2.200.000 melalui bank BRI unit Nogosari.

Setelah itu dia mengirim lagi senilai Rp2.000.000 melalui bank yang sama. Kemudian transfer lagi ke nomor rekening yang sama melalui bank BRI Unit Mangu, Ngemplak senilai Rp7.800.000.

Terakhir mengirim uang lagi senilai Rp5.000.000 melalui nomor rekening BNI melalui Bank BNI Cabang Kartasura. Setelah berkali-kali mentransfer uang, mobil yang dijanjikan pun tidak kunjung datang ke rumahnya. Merasa sudah tertipu, pada Rabu (25/3/2015) dia melaporkan keMapolsek Nogosari.

“Saya nurut saja waktu itu mengirimkan uang secara bertahap ke sana [orang yang ditelepon itu], kok enggak dapat hadiahnya,” kata dia.

Padahal, kata dia, uang tersebut merupakan tabungan selama dia bekerja bertahun-tahun. Saat melapor, dia membawa bukti transfer dan selembar kupon berukuran 2×5 cm, dilengkapi persyaratan berisi tanda tangan dan foto para pejabat penting.

Ada juga kertas berukuran 5×10 cm berwarna kuning lengkap dengan logo Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Sekilas, kupon itu memang menggiurkan, namun masyarakat perlu hati-hati dengan selalu memeriksa kebenarannya ke pihak yang berwajib.

Diduga kupon dan surat-surat tersebut merupakan siasat pelaku untuk mengelabui para korbannya. Dia berharap uangnya bisa kembali. “Pelakunya tidak tertangkap tidak apa-apa, yang penting uang saya bisa kembali,” kata dia kepada Solopos.com, di Mapolsek Nogosari, Rabu (25/3/2015).

Kapolsek Nogosari, AKP Warsito, memastikan bahwa kasus tersebut merupakan kasus penipuan.  Menurut Kapolsek, modus penipuan dengan menggunakan kupon berhadiah memang sudah sering terjadi.

Menurut Kapolsek, biasanya kupon-kupon tersebut disebar ke jalan-jalan dan dimasukan ke bungkus makanan ringan. Dia mengimbau kepada
masyarakat agar tidak tertipu dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan.

“Kalau ada mendapatkan kupon kayak begitu kalau bisa diteliti dulu kebenrannya, kalau ragu bisa lapor ke polisi,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Rabu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya