SOLOPOS.COM - Manajeman Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang Pembantu Klaten bertemu langsung dengan ratusan calon haji (calhaj) yang secara sepihak didaftarkan sebagai nasabah pengguna dana talangan haji oleh Yayasan Asy Syifa di Gedung Sierad, Kamis (5/9/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Espos)

Solopos.com, KLATEN--Ratusan calon haji (calhaj) yang merasa tertipu dengan Yayasan Asy Syifa akhirnya bertemu langsung dengan manajemen Bank Syariah Mandiri (BSM) di Gedung Sierad Klaten, Kamis (5/9/2013).

Pertemuan antara calhaj dengan manajemen BSM tersebut berlangsung alot. Para calhaj mengaku telah tertipu oleh Yayasan Asy Syifa yang telah mendaftarkan haji melalui dana talangan BSM secara sepihak. Mereka mengaku jika yayasan yang bergerak di bidang arisan haji dan umrah itu sengaja memalsukan tanda tangan nasabah supaya bisa diberangkatkan haji menggunakan dana talangan BSM.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sementara, manajemen BSM bersikukuh tidak tahu menahu jika Yayasan Asy Syifa telah memalsukan tanda tangan calhaj. “Kami sama sekali tidak tahu jika tanda tangan nasabah itu dipalsukan oleh Asy Syifa. Kalau kita mau membawa kasus ini ke jalur hukum, ya silakan. BSM tidak pernah bermaksud menipu calhaj,” tegas perwakilan BSM pusat, Octavianus, di hadapan ratusan calhaj.

Salah seorang calhaj, Indardi, 52, mengaku sudah mengikuti arisan haji yang diselenggarakan Yayasan Asy Syifa sejak 2007 silam. Jika ditotal, sekarang dirinya sudah mengeluarkan biaya hingga Rp50 juta. Rencananya uang tersebut akan digunakan untuk ibadah haji dirinya dan istrinya, Trisnaningtyas, 50. Kejanggalan mulai terasa saat pasangan suami istri asal Desa Pakahan, Jogonalan, itu mendapatkan tagihan angsuran pelunasan dana talangan haji dari BSM pada awal 2012 lalu.

“Kami benar-benar kaget. Setelah kami ke BSM, ternyata Asy Syifa telah mendaftarkan kami sebagai nasabah yang memanfaatkan dana talangan haji secara sepihak dengan uang muka Rp6 juta/orang. Jadi sisa uang kami senilai Rp38 juta yang sudah diserahkan kepada Asy Syifa tidak tahu di mana,” papar Indardi.

Indardi mengaku sudah mempertanyakan langsung kepada pengurus Yayasan Asy Syifa terkait masalah itu. Akan tetapi, para calhaj mendapat jawaban yang tidak memuaskan. “Mereka mengakui jika telah memalsukan tanda tangan kami. Mereka berdalih tidak bermaksud menipu, tetapi hanya kesalahan manajerial,” terangnya.

Sayangnya pertemuan tersebut tidak dihadiri perwakilan Asy Syifa. Hingga kini, solopos.com belum mendapatkan klarifikasi dari Yayasan Asy Syifa yang beralamat di Sekarsuli, Klaten Utara. Saat solopos.com dan sejumlah awak media Klaten mengunjungi kantornya, yayasan tersebut sudah tutup.

Dalam catatan solopos.com, sejak 2006 silam, Asy Syifa sudah memberangkatkan 398 jamaah haji. Kendati sudah berangkat, sebagian memang masih memiliki tanggungan biaya. Oleh Asy Syifa, tanggungan biaya tersebut ternyata dibebankan kepada calhaj. Hingga kini masih ada 185 calhaj yang belum diberangkatkan, 40 calhaj di antaranya bakal diberangkatkan tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya