SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Adib Muttaqin Asfar/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Adib Muttaqin Asfar/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Di tengah susahnya mencari pekerjaan, penipuan berkedok mencari calon tenaga kerja (Canaker) di Kota Solo rupanya masih kerap terjadi. Salah satu indikasinya ialah meminta uang di awal pendaftaran dengan berbagai janji diterima kerja serta sederet alasan untuk administrasi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Jangan dilayani kalau ada yang minta-minta uang seperti itu. Langsung tolak saja,” tegas Kepala Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Solo Sukiyo kepada Solopos.com setelah menerima pengaduan dugaan penipuan Canaker dari salah satu calon peserta pelatihan BBLKI, Jumat (10/5).

Perusahaan yang diduga melakukan penipuan tersebut sejak awal sebenarnnya sudah akan ditolak ketika menjalin kerjasama dengan BBLKI. Alasannya, perusahaan tersebut hanya mencari tenaga sales, bukan tenaga yang memiliki keahlian seperti yang dilatih di BBLKI. “Padahal, kami kan mencetak tenaga ahli, bukan mencetak tenaga sales,” jelas Kabid Penyelenggaraan dan Pemberdayaan BBLKI, Arif Gunawan.

Selain itu, perusahaan tersebut juga belum pernah menjelaskan secara rinci kesepakatan atau MoU dengan BBLKI. Yang Arif ketahui, selama ini hanya ada penyampaian bahwa calon lulusan BBLKI akan ditraining dan dipekerjakan di perusahaan tersebut. “Kami tak tahu sama sekali seperti apa tenaga lulusan BBLKI setelah ditraining nanti. Kini, kan kami jadi tahu,” paparnya.

Atas hal itulah, BBLKI akan segera melakukan evaluasi. Pihaknya juga akan meninjau kembali apakah masih melanjutkan kerjasama dengan perusahaan yang diduga melakukan tindakan nakal tersebut. “Itu biasanya hanya akal-akalan, semacam MLM (multi level marketing-red)gitu. Kalau gitu sih, nggak dilatih pun juga bisa,” paparnya.

Meski demikian, kerjasama dengan sejumlah perusahaan yang dikenal cukup bonafit, seperti PT SMART tetap akan berjalan. Sebab, selama ini kerjasama tersebut telah terjalin baik dan terbukti mampu menyerap lulusan BBLKI.

Di sisi lain, BBLKI juga mulai mengubah strategi penyaluran tenaga kerja. Salah satunya ialah baru akan mendidik calon peserta BBLKI jika telah ada permintaan dari perusahaan terkait. Langkah tersebut dicoba dengan alasan agar pelatihan yang diberikan kepada peserta BBLKI bisa langsung siap pakai.

“Selama ini kan peserta yang dilatih di BBLKI belum tentu terserap kerja setelah lulus. Makanya, strategi kami ubah,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya