SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Penipuan Solo, demi memeroleh tunjangan sertifikasi, seorang guru SD diduga memalsukan data.

Solopos.com, SOLO–Seorang guru SD Kristen Triwindu Solo, Budiarso, dilaporkan ke Polresta Solo, Selasa (3/11/2015) atas dugaan pemalsuan data tunjangan sertifikasi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pelapor adalah seorang guru tidak tetap (GTT) di SD setempat, Mudo Nglenggono, yang mengklaim nama dan datanya selama ini dicatut Budiarso untuk syarat mendapatkan tunjangan sertifikasi.

Data yang dihimpun Solopos.com di Mapolresta Solo, kasus dugaan pemalsuan data tersebut terjadi sejak 2014 lalu. Pemalsuan itu bermula ketika Mudo Nglenggono menemukan selembar jadwal kegiatan belajar yang tertulis nama Budiarso.

Padahal, selama ini yang mengisi jadwal kegiatan belajar tersebut adalah dirinya sebagai GTT. Pemalsuan data dilakukan agar terlapor bisa memenuhi jam mengajar 24 jam tatap muka selama sepekan.

“Modusnya ialah dengan cara menutupi nama klien kami di lembaran itu, lalu difoto kopi dengan nama Budiarso. Padahal, yang mengajar 24 jam tatap muka itu klien kami,” kata Yusuf Suramto, kuasa hukum Mudo Nglenggono saat ditemui Solopos.com seusai melapor ke polisi.

Selain lembaran jadwal kegiatan belajar, Mudo juga menemukan manipulasi data dari operator SD Kristen Triwindu. Dalam data operator tersebut, disebutkan bahwa Budiarso adalah guru kelas II yang mengajar selama 24 jam tatap muka. Surat manipulasi data tersebut dikeluarkan pihak sekolah.

Atas kejadian itu, Mudo lantas melaporkan hal tersebut ke bagian pengawas di UPTD setempat. Namun, pihak pengawas hanya menjanjikan akan ada mediasi.

“Klien kami hanya dijanjikan nanti akan ada mediasi. Namun enggak ada realisasi bahkan terkesan dibiarkan,” papar Yusuf.

Pemalsuan data-data untuk kepentingan tunjangan sertifikasi diduga dilakukan berkali-kali hingga 2015. Selain Budiarso, pelapor juga melaporkan Kepala SD Kristen Triwindu karena dianggap ikut berperan dalam memalsukan data-data tunjangan sertifikasi milik Mudo.

Menanggapi laporan tersebut, Budiarso enggan menanggapinya. Ia justru meminta wartawan menemui langsung atasannya, yakni Kepala SD Kristen Triwindu Solo.

“Nanti, silakan konfirmasi langsung ke Kepala SD Kristen Triwindu. Saya tak tak mau menjawabnya,” paparnya ketika dimintai konfirmasi Solopos.com.

Berdasarkan laporan yang dibuat Mudo, Kepala SD Kristen mengaku hanya meminjam data Mudo Nglenggono untuk kepentingan pencairan tunjangan sertifikasi Budiarso. Sebab, posisi Mudo untuk urutan mendapatkan tunjangan sertifikasi masih jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya