Soloraya
Rabu, 27 Maret 2024 - 19:51 WIB

Penjaja Jasa Foto di Masjid Zayed Solo Sulit Dapat Pelanggan Selama Ramadan

Ahmad Kurnia Sidik  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu fotografer di Masjid Raya Sheikh Zayed (MRSZ) Solo, Bejo, 53, sedang menjajakan jasanya kepada pengunjung MRSZ, Rabu (27/3/2024). Selama Ramadan, penghasilan para penjaja jasa foto di MRSZ berkurang. (Solopos.com/ Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO–Jemaah Masjid Sheikh Zayed Solo berkunjung tidak hanya untuk ibadah. Bangunannya yang dianggap unik dan megah membuat pengunjung ingin berwisata atau setidaknya mengabadikan momen.

Peluang bisnis itu yang kemudian ditangkap oleh para fotografer yang bergabung dengan Paguyuban Fotografer Masjid Zayed. Salah satu warga asal Banjarsari, Ali, 45. Di tengah maraknya penggunaan gawai yang dilengkapi kamera canggih, ia tetap yakin akan ada yang menggunakan jasanya sebagai fotografer.

Advertisement

“Biasanya ya orang dari luar Solo, kayak dari Jawa Timur, Semarang, dan lain-lain,” kata dia saat diwawancarai Solopos.com, Rabu (27/3/2024).

Ia bercerita bahwa jumlah fotografer yang tergabung dalam paguyuban itu sebanyak 73 orang. Namun, tidak seluruhnya hadir setiap hari di Masjid Sheikh Zayed untuk menjajakan jasanya.

Advertisement

Ia bercerita bahwa jumlah fotografer yang tergabung dalam paguyuban itu sebanyak 73 orang. Namun, tidak seluruhnya hadir setiap hari di Masjid Sheikh Zayed untuk menjajakan jasanya.

Saat akhir pekan, lanjut dia, biasanya ada 40 fotografer yang hadir. Sementara untuk hari biasa sebanyak 10 hingga 15 fotografer.

Pelanggan yang ingin menggunakan jasa fotografer di Masjid Sheikh Zayed harus mengeluarkan uang minimal Rp40.000. Uang senilai itu untuk mendapatkan dua kali jepretan menggunakan kamera digital single lens reflex (DSLR) yang kemudian dicetak dalam ukuran 10 R (25 cm x 30,48 cm).

Advertisement

Tiap harinya Ali mulai mencari pelanggan yang sudi menggunakan jasanya di Masjid Sheikh Zayed sejak sekitar pukul 06.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Sementara penghasilan yang bisa diraupnya sekitar Rp80.000 hingga Rp100.000.

Namun, selama Ramadan ini, Ali mengaku sulit untuk mencari pelanggan. Sebab, ia dan teman-temannya baru bisa mulai mencari pelanggan di Masjid Sheikh Zayed pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Selain itu, pengunjung saat Ramadan, menurut dia, kebanyakan warga Solo yang ingin berbuka bersama di Masjid Sheikh Zayed.

“Walaupun ramai, tapi rata-rata warga sekitar untuk cari takjil, jadi susah,” kata dia.

Advertisement

Hal yang sama juga dialami warga asal Mojosongo yang menjadi salah satu fotografer di Masjid Sheikh Zayed, Bejo, 53. Saat ditemui Solopos.com, Rabu (27/3/2024), ia mengaku seharian belum mendapat pelanggan yang sudi yang menggunakan jasanya.

Bejo menyampaikan bahwa untuk mendapat pelanggan, fotografer harus terus bergerak menjajakan jasanya ke tiap pengunjung Masjid Sheikh Zayed.

“Kami harus lincah, menawarkan foto ke pengunjung sejak dari pintu masuk, makannya semakin gesit semakin banyak penghasilannya,” kata Bejo.

Advertisement

Sementara itu, Ali menjelaskan kepada Solopos.com bagaimana cara mereka bekerja, mulai dari mencari pelanggan hingga mencetak hasil foto.

Biasanya, kata Ali, mereka membuat kelompok kecil yang berisi tiga orang. Dengan pembagian kerja untuk dua orang bertugas mencari pelanggan, sementara satu orang bertugas mencetak foto yang dihasilkan oleh ketiga temannya itu di percetakan.

“Gitu lebih memudahkan kami. Hasilnya nanti dibagi tiga. Itu pun masih harus bergantian dengan yang lainnya, gak enak kalau semua pelanggan diambil oleh satu orang atau satu kelompok,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif