SOLOPOS.COM - Pekerja di kediaman Ki Gondo Wartoyo saat memoles gamelan yang akan dijual, Kamis (4/8/2022). (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Situasi pandemi yang semakin mereda membawa berkah bagi penjual gamelan di Boyolali. Penjual gamelan kebanjiran pesanan bahkan melebihi situasi sebelum pandemi.

Salah satunya yakni penjual gamelan asal Dusun Bulu, Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Ki Gondo Wartoyo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Gondo mengungkapkan sebelum pandemi ia hanya bisa mendapatkan pesanan satu set gamelan dalam sebulan.

“Waktu pandemi dua tahunan itu saya malah tidak dapat sama sekali. Ini setelah pandemi mereda, rezeki seperti disuntak [dituang], sekarang bisa sampai 12 set sebulan,” kata dia saat dijumpai wartawan di rumahnya, Kamis (4/8/2022).

Gondo mengatakan ia menjual dua jenis set gamelan yaitu set gamelan baru dan gamelan bekas atau second.

Baca juga: Mengintip Produksi Gamelan di Wirun Sukoharjo yang Tetap Eksis

Untuk harga satu set gamelan second, ia mengaku menjual mulai dari harga Rp200.000 – Rp450.000. Untuk harga satu set gamelan baru, ia menjual lebih dari harga tersebut.

“Yang membantu saya ada 11 orang, untuk yang di sini yang set gamelan second, yang baru dibuat di Bekonang, Sukoharjo,” kata dia.

Gondo tak hanya pembelian dalam set gamelan yang laris, pembelian gamelan bijian seperti demung, saron, kendang dan lain-lain juga banyak.

Gondo membeberkan gamelannya dibeli dari banyak daerah seperti di wilayah Soloraya, Semarang, Magelang, Kudus, Pacitan, Ponorogo, Jakarta. Untuk gamelan bijian, beber Gondo, terjual hingga luar Pulau Jawa seperti ke Kalimantan dan Palembang.

“Usaha saya sudah lama sebenarnya, sudah sejak 2012-an saya jual-beli gamelan. Sebelumnya saya belum berani jualan di media sosial, tapi karena pandemi akhirnya berpikir lewat media sosial. Hasilnya luar biasa, malah cepat,” kata dia.

Baca juga: Jos! Tiap Kecamatan di Sukoharjo bakal Dapat Bantuan Gamelan pada 2023

Ki Gondo mengaku saat ini ia sedang menggarap pesanan dari salah satu SMP di Ungaran, Semarang. Tak hanya dirinya yang kebanjiran pesanan gamelan, kawan-kawannya sesama penjual gamelan juga laris.

Sementara itu, salah satu pekerja di tempat Gondo, Kanidi, 65, mengungkapkan dirinya sudah lama membantu penjual gamelan sekaligus dalang tersebut.

“Untuk seting gamelan gampang-gampang susah. Kalau gamelannya sudah neyeng [berkarat] sekali ya susah. Kalau masih bersih ya gampang,” kata dia.

Ia mengungkapkan lama tidaknya mempersiapkan satu set gamelan bekas terkandung bersih atau tidaknya gamelan dan banyak atau tidaknya yang membantu.

“Kalau sehari ada empat orang yang bantu, paling dua hari selesai. Untuk gamelan yang mbengkerok harus diampelas pakai gerinda, tapi tidak satu kali. Paling tidak harus tiga kali baru bersih,” terang dia.

Baca juga: + PLUS Ki Narto Sabdo Sepanggung dengan Johann Sebastian Bach

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya