Penjualan mobil di Soloraya laris mendekati Lebaran.
Solopos.com, SOLO — Permintaan kendaraan roda empat meningkat hampir dua kali lipat menjelang Lebaran. Pasokan pun telah ditambah sejak jauh hari untuk melayani lonjakan permintaan.
Supervisor Nasmoco Solo Baru (Soba), Budi Riyanto, mengatakan penjualan menjelang Lebaran merupakan peak season. Menurut dia, saat ini penjualan mobil telah meningkat sekitar 76% jika dibandingkan bulan lalu.
Oleh karena itu, jumlah pasokan juga terus ditambah sehingga saat konsumen membeli, unit langsung tersedia. Hal ini mengingat mendekati Lebaran, konsumen menghendaki bisa langsung membawa pulang unit yang diinginkan.
Oleh karena itu, jumlah pasokan juga terus ditambah sehingga saat konsumen membeli, unit langsung tersedia. Hal ini mengingat mendekati Lebaran, konsumen menghendaki bisa langsung membawa pulang unit yang diinginkan.
“Jumlah pasokan telah ditambah untuk menghadapi permintaan, yakni dari biasanya 120 unit menjadi 150 unit pada bulan ini,” ungkap Budi kepada Solopos.com, Senin (22/6/2015).
Dia mengatakan unit yang diminati adalah Agya, Avanza, Kijang Innova, Yaris, dan Rush. Namun dia mengatakan Agya dan Avanza penjualannya paling tinggi, terutama yang berwarna putih.
Oleh karena itu, dikhawatirkan akan menganggu pemenuhan kebutuhan masyarakat. Apalagi dalam kondisi seperti ini apabila unit tidak tersedia, konsumen akan beralih ke merek lain.
“Sejak Maret lalu pasokan sudah ditambah menjadi lebih dari 250 unit per bulan untuk dua dealer. Mulai bulan ini pasokan sudah mulai normal. Meski begitu, stok yang ada masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumen, seperti Mobilio saat ini ada sekitar 136 unit ready,” ujarnya secara terpisah.
Pembelian Kendaraan
Dia menjelaskan surat pembelian kendaraan (SPK) hingga kemarin sudah menjadi 220 surat. Hal tersebut naik hampir dua kali lipat dari bulan lalu yang hanya 125 SPK.
Laki-laki yang akrab disapa Andi ini mengatakan Mobilio masih menjadi andalan penjualan Honda dengan menyumbang 35% kemudian disusul Brio Satya sebanyak 27% dari total penjualan.
Diakuinya kondisis ekonomi yang lesu ini cukup berpengaruh terhadap penjualan otomotif. Bahkan secara pasar, tahun ini lebih rendah jika dibandingkan tahun lalu. Meski begitu, pihaknya optimis tetap mampu tumbuh sebanyak 30%. Hal ini karena didukung produk baru, yakni HRV.
“Warna yang ada lengkap tapi putih memang dominan, yakni sekitar 40%-45% dari total unit yang ada mengingat warna itu yang paling banyak dicari,” ujarnya.