Soloraya
Kamis, 27 April 2023 - 19:09 WIB

Penjualan Selongsong Ketupat di Sukoharjo Menurun Dibandingkan Lebaran Lalu

Magdalena Naviriana Putri  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penjual selongsong ketupat di Pasar Ir Soekarno, Sabar, 65, saat ditemui di sela-selanya menganyam pada Kamis (27/4/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com SUKOHARJO — Penjualan selongsong ketupat di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo pada momentum Lebaran 2023 terbilang lebih sepi dibandingkan lebaran-lebaran sebelumnya.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo pada Kamis (27/4/2023) setidaknya ada lebih dari 10 penjual selongsong ketupat di pasar setempat.

Advertisement

Sementara di sepanjang jalan di area pasar penjual menjajakan selongsong ketupat sejak pagi hari.

Jumlah total penjual selongsong ketupat mencapai puluhan orang.

Salah satu penjual selongsong ketupat, Sabar, 65, menceritakan penurunan penjualan mencapai 50%.

Advertisement

Penurunan penjualan itu menurutnya bukan karena menurunnya pembeli melainkan banyaknya penjual yang menjajakan selongsong ketupat semenjak pelonggaran aktivitas masyarakat terkait pandemi Covid-19.

“Di tahun lalu setiap harinya saya bisa menjual sampai 1.000 selongsong. Tapi sekarang paling banyak hanya 500 buah karena banyaknya pedagang,” ujar Sabar saat berbincang di sela-selanya menganyam.

Pada Lebaran lalu pria yang juga berjualan sambal pecel dan tahu itu dibantu anaknya membuat ribuan selongsong ketupat.

Kini dia memilih menganyam sendiri lantaran permintaan pembeli tak cukup banyak.

Advertisement

Sabar mengungkapkan dia mendapat daun kelapa muda alias janur yang menjadi bahan baku selongsong itu dari Boyolali.

Biasanya dia telah mendapat jatah oleh penyetor tanpa perlu berburu bahan baku tersebut.

Satu ikat yang berisikan sepuluh buah anyaman selongsong ketupat dijualnya dengan harga Rp10.000.

Baik yang berbentuk persegi maupun balok atau yang biasa disebutnya dengan Ketupat Sinto dan Ketupat Luar.

Advertisement

Tak hanya menjual yang berbentuk anyaman, Sabar juga menjual janur yang belum teranyam dengan harga Rp8.000 untuk 10 lembar daun tersebut.

Menurutnya pada Kamis dan Jumat (28/4/2023) ini merupakan puncak Lebaran ketupat.

Sehingga para pembeli baik dari Sukoharjo maupun para pemudik ramai-ramai membeli selongsong di hari itu agar ketupat bisa dimasak pada malam ini.

Sementara itu, penjual selongsong ketupat lainnya di Pasar setempat Wahyuni, 51 mengatakan pihaknya juga turut menjajakan selongsong ketupat yang telah dimulainya pada beberapa hari lalu.

Advertisement

Perempuan penjual kacang tanah itu menceritakan tak memiliki target khusus saat menjual selongsong ketupat itu.

Dia hanya membuat anyaman secukupnya saja sesuai tenaga yang dimilikinya. Selain itu dia mengaku membeli bahan baku janur dari rekannya yang juga berjualan selongsong ketupat.

Pembeli di pasar setempat, Supriyati mengaku membeli selongsong tersebut untuk membuat ketupat bagi sanak keluarganya.

Menurutnya harga selongsong ketupat di Pasar Ir Sukoharjo cukup murah, dia juga memilih tak menawar demi menghargai bentuk karya para pedagang itu.

“Kalau saudara saya memilih membeli ketupat langsung matang dengan harga Rp20.000/10 ketupat matang. Kalau saya biasanya membuat langsung,” jelasnya.

Sementara itu dilansir dalam Wikipedia, ketupat telah diperkenalkan kali pertama oleh Sunan Kalijaga pada masyarakat Jawa.

Advertisement

Ketupat atau kupat memiliki beberapa makna yang diambil dari istilah bahasa Jawa, yaitu ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan.

Dalam istilah lain kupat juga diartikan sebagai laku papat (4 perilaku) yang melambangkan empat sisi dari kupat, yaitu lebaran (pintu maaf), luberan (berlimpah), leburan (saling memaafkan), dan laburan (dari kata labur; putih, yang berarti bersih dari dosa-dosa).

Kupat juga merupakan simbol perayaan hari raya Islam pada masa pemerintahan Kesultanan Demak pada awal abad 15 saat dipimpin oleh Raden Fatah.

Bentuknya yang persegi dan memiliki empat sisi dimaknai sebagai kiblat papat lima pancer atau keseimbangan alam dari empat arah mata angin yang bertumpu pada satu pusat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif