Soloraya
Minggu, 19 Juli 2020 - 05:00 WIB

Penolakan Pabrik Sepatu, Bupati Sragen: Kalau Tak Mau Jual Sawah, Ya Jangan Dijual!

Muh Khodiq Duhri  /  Cahyadi Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, angkat bicara terkait polemik penolakan para petani terhadap rencana pendirian pabrik sepatu di Desa Bonagung, Kecamatan Tanon.

Menurut Yuni, selama sudah ditetapkan sebagai zona industri, Desa Bonagung tak bisa diubah lagi menjadi zona pertanian. Orang nomor satu di Bumi Sukowati itu menilai upaya untuk mengubah tata ruang wilayah tidak simpel.

Advertisement

Dia menjelaskan revisi Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sudah digedok setelah melalui proses yang cukup panjang selama tiga tahun. Oleh sebab itu, bila daerah itu sudah ditetapkan sebagai zona usaha dan industri, tak bisa lagi diubah menjadi zona pertanian.

"[Revisi] Perda RTRW sudah digedok. Kalau di sana memang sudah ditetapkan sebagai zona usaha dalam Perda RTRW, ya kenapa harus dipertanyakan?Sepanjang semua prosedur sudah dilewati, ya tidak masalah," terang Bupati Yuni saat ditemui wartawan di rumah dinasnya, Sabtu (18/7/2020).

Update Covid-19 Grobogan! Satu Pasien Sembuh dan Satu Kasus Baru

Advertisement

Terkait adanya penolakan petani terhadap pendirian pabrik sepatu, Bupati menyerahkan masalah itu kepada petani. Dia menilai investor bisa melirik wilayah lain yang masuk zona industri untuk membangun pabrik sepatu.

"Kalau ada warga yang menolak tanahnya dibeli [investor], ya tidak usah dijual. Urusan beres. [Investor] tinggal cari daerah lain saja," paparnya.

Ditanya berapa nilai total investasi yang dibawa investor pabrik sepatu itu, Bupati mengaku belum mendapat laporan. Menurutnya, semua perizinan pendirian pabrik dikelola oleh Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen.

Advertisement

"Berkasnya belum sampai di meja saya sehingga saya belum tahu soal itu," paparnya.

Nenek-Nenek Positif Covid-19 di Madiun Meninggal Dunia

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif