SOLOPOS.COM - Juliyatmono (JIBI/Solopos/Dok)

Pentas Seni Muhi Rock Parade dimeriahkan dengan penampilan Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR– Lagu yang pernah dipopulerkan kelompok legendaris God Bless, Rumah Kita membuka pentas musik di Alun-Alun Karanganyar, Senin (8/6/2015). Namun yang spesial, lagu itu dilantunkan oleh duet, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, dan Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, menyanyikan lagu itu untuk membuka Muhi Rock Parade . Mereka mengenakan seragam warna keki lengkap dengan atribut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Juliyatmono bernyanyi setengah menjerit. Kadang malah berteriak-teriak sembari membungkukkan badan. Dia juga menggoyangkan badan dan sedikit berjingkrak. Bahkan, Bupati sempat terbatuk-batuk setelah menyanyi Rumah Kita. Dia meminta air minum sebelum menyanyikan lagu Semut Hitam yang juga dipopulerkan God Bless.

“Sebelum lagu berikutnya, saya minta minum. Mana minum?” Tingkah orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar itu disambut tawa penonton. Penonton didominasi remaja putri dari SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Mereka mengenakan atasan batik warna merah dan kerudung merah jambu.

Duet itu membawakan lima lagu, yakni Desaku Yang Kucinta ciptaan L Manik, Rumah Kita, Semut Hitam, Indonesia Pusaka ciptaan Ismail Marzuki, dan Gebyar-Gebyar yang dipopulerkan Gombloh.

“Anu, ya itu suara saya ketinggian. Saya kalau berlatih ya pasti bagus. Musik rock iku ora ono salah e. Ora ono nadane,” kata Juliyatmono membela diri saat disindir cara bernyanyi di panggung.

Dia kembali berkilah dengan mengatakan musik rock itu dinamis dan menggebrak sehingga dapat memecah kebekuan. Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Karanganyar, Sumarno, mengaku tidak percaya melihat aksi Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar di panggung. “Saya baru kali pertama melihat Pak Bupati kayak gitu. Haha,” tutur Sumarno.

Muhi Rock Parade diselenggarakan SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar bekerja sama dengan DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Karanganyar. Parade musik itu bagian dari Gebyar Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan dilaksanakan di Makassar. Lima band tampil di panggung, yakni Muhi Band, Romance City, Seven Soul, D’diamond dan Liberty.

Namun, sejumlah pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Karanganyar menilai pergelaran musik di Alun-Alun itu mengganggu. Seperti disampaikan salah satu pegawai yang menerima tamu di lobi. Saat pergelaran berlangsung, sejumlah bagian sedang menyelenggarakan rapat koordinasi.

“Iya ini ada rapat di Garuda 1 dan ruangan lain. Ya agak bising,” kata Vonda.

Juliyatmono menjawab tudingan bahwa pergelaran musik rock di Alun-Alun Karanganyar itu mengganggu. Dia memaklumi apabila pertunjukan itu mengganggu sejumlah institusi termasuk Setda Karanganyar. “Saya kira ini hanya sehari jadi enggak apa-apa. Pihak sekolah menghindari penyelenggaraan acara saat sore atau malam hari. Mereka menghindari keributan dan lain-lain. Saya kira enggak apa-apa. Saya merasa tidak terlalu mengganggu. Kami memberikan ruang supaya bisa berekspresi daripada dilarang,” imbuh Juliyatmono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya