SOLOPOS.COM - Dalang Ki Warseno Slank berfoto bersama jajaran Yayasan Perguruan Tinggi Tunas Pembangunan dan Kampus UTP Solo, Sabtu (16/7/2023) malam. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Ribuan warga Kota Solo menyaksikan pertunjukan wayang kulit dengan dalang Ki Warseno Slank yang digeber di halaman Kampus I Universitas Tunas Pembangunan atau UTP Solo pada Sabtu (15/7/2023) malam.

Petugas Humas UTP Solo, Muhammad Hayyumas, saat diwawancarai Solopos.com, Minggu (16/7/2023), mengatakan pergelaran wayang kulit itu dalam rangka Dies Natalis ke-43 UTP yang diperingati pada Senin (17/7/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Pergelaran wayang kulit disaksikan sekitar 250 orang dari internal UTP dan masyarakat umum, warga Solo. Kursi yang kami sediakan full, penuh,” ujar dia.

Bahkan ada penonton yang terpaksa menyaksikan pertunjukan wayang kulit di UTP Solo itu dari luar kampus. Lakon yang dimainkan Ki Warseno Slank pada pertunjukan wayang kulit Sabtu malam itu yakni Pandawa Binangun.

“Pimpinan, dan pengurus yayasan hadir, juga dosen dan jajaran civitas akademika UTP. Ki Warseno Slank sudah seringi ngisi acara di UTP,” kata dia.

Hayyumas mengatakan pada momentum Dies Natalis ke-43, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Tunas Pembangunan, Ir Leny Pramesti, berharap UTP bisa kian menjadi universitas yang dipercaya masyarakat.

“Saat talkshow beliau berharap di usia ke-43, UTP semakin mengukuhkan diri sebagai universitas yang bisa dipercaya masyarakat. Khususnya kalangan generasi Z atau calon-calon mahasiswa,” tutur dia.

Kepercayaan masyarakat kepada UTP harus bisa dibayar dengan kualitas pendidikan yang bermanfaat bagi para mahasiswanya. Penuturan senada juga disampaikan Rektor UTP, Prof Dr dra Winarti Msi.

Menurut dia, UTP merupakan perguruan tinggi yang konsen dalam turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. “UTP harus terus memberikan kontribusi positif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkap dia.

Hayyumas mengatakan slogan Patriot Mandiri dan Kepeloporan yang dimiliki UTP harus terus dijalankan secara maksimal. Sementara itu, salah seorang warga, Hartoyo, mengaku senang dengan pentas wayang yang digelar di UTP malam itu.

Hal itu menurut dia salah satu bentuk atau komitmen nguri-uri budaya Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya